Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duyung Mati Terdampar di Pantai Padang Galak, Ekornya Terikat Tali Tambang

Seekor duyung atau dugong terdampar dalam kondisi mati di Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar, Sabtu (7/7/2018) sore.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Duyung Mati Terdampar di Pantai Padang Galak, Ekornya Terikat Tali Tambang
Istimewa
Tim dari BPSL Denpasar melakukan identifikasi dan pengukuran merfometri terhadap duyung atau dugong yang ditemukan terdampar mati di Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar, Sabtu (7/7/2018) sore. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seekor duyung atau dugong terdampar dalam kondisi mati di Pantai Padang Galak, Sanur, Denpasar, Sabtu (7/7/2018) sore.

Dalam laporan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar yang diterima Tribun Bali kemarin, BPSL Denpasar awalnya mendapatkan laporan dari warga bahwa ada dugong terdampar pada Sabtu (7/7/2018) pukul 16.16 Wita.

Sekitar satu jam kemudian, Tim Respon Cepat BPSL Denpasar tiba di lokasi penemuan dugong.

Tim BPSL kemudian berkoordinasi dengan Tim Kedokteran Hewan Iam Flying Vet, serta TCEC (The Turtle Conservation and Education Center) Serangan untuk membantu.

"Posisinya di jembatan sisi barat Pantai Padang Galak. Tim bertemu saudara Rian, warga yang juga saksi pelapor dan menjaga temuan dugong itu," kata Permana Yudiarso, Kepala Seksi Program dan Evaluasi BPSPL Denpasar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dalam laporannya yang juga disampaikan kepada Tribun Bali.

Baca: Minggu Pagi Gunung Agung Kembali Erupsi, Kolom Abu Mencapai 1.500 Meter

Berdasarkan identifikasi dan pengukuran morfometri yang dilakukan Tim, diketahui bahwa panjang TL dugong itu 2,08 sentimeter, panjang FL 1,6 meter, lingkar badan tengah 126 sentimeter, dan lingkar badan flipper 120 sentimeter.

Dijelaskan Permana, pada dugong berjenis kelamin betina itu terdapat tali tambang plastik yang terikat di ekornya.

Berita Rekomendasi

Banyak luka di bagian badan atas, yakni sekitar 12 goresan baling-baling kapal motor, serta 2 buah luka sayatan pisau di ekor.

"Keluar darah dari lubang pernapasan kanan dan kelamin, kelaminnya menggelembung, serta badan mulai membesar," jelas Permana.

Disebutkan Permana, saksi pelapor Rian menemukan dugong itu terdampar sekitar pukul 16.00 Wita.

Tim kemudian menguburkan dugong di lokasi belakang garis pantai sejauh 100 meter.

Kegiatan penguburan yang dibantu sejumlah warga dan juga disaksikan pecalang setempat selesai pada pukul 19.10 Wita.

Baca: Tenggelam di Pantai Pelabuhan Ratu Hanya Rekayasa, di Mana Nining Sembunyi Selama 1,5 Tahun?

Disebutkan Permana, untuk proses pengecekan dan pembuatan berita acara, BPSPL Denpasar akan kembali ke lokasi pada Senin (9/7/2018) guna menemui saksi pelapor dan pecalang setempat.

Menurut Wikipedia, dugong atau duyung adalah satu-satunya mamalia laut herbivora atau maun (pemakan dedaunan).

Seperti semua spesies sapi laut, dugong hidup pada perairan segar dengan suhu air tertentu.

Dugong sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, sehingga penyebaran hewan ini terbatas pada kawasan pantai tempat di mana ia dilahirkan.

Hewan ini membutuhkan kawasan jelajah yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau.

Moncong hewan ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasar perairan.

Kebanyakan dugong tinggal di kawasan timur Indonesia dan perairan utara Australia. (*/win/sko)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas