Semburan dari Dalam Laut Sebelah Barat Pulau Panjang Pertama Kali Diketahui Misnan
Senin (9/7/2018) pukul 09.30 WIB terjadi semburan air laut yang disebabkan oleh kebocoran jalur Pipa Gas PLTGU di tengah laut.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (9/7/2018) pukul 09.30 WIB terjadi semburan air laut yang disebabkan oleh kebocoran jalur Pipa Gas PLTGU di tengah laut sekitar 3 sampai 5 mil dari Perairan Pulau Panjang.
Data yang diterima dari Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, kebocoran Pipa Gas milik PT CNOOC itu terjadi di Perairan Bojonegara, pada posisi S 05.55.052 - E 106.07.075.
Penyebabnya adalah jangkar kapal besar berbendera Jepang.
Sutopo menjelaskan informasi yang diterimanya dari Misnan (48), pada jam 09.10 WIB, warga Pulau Panjang yang akan menyeberang ke Pulau Panjang itu melihat semburan dari dalam laut di sebelah barat Pulau Panjang.
Semburan tersebut akibat kebocoran pipa gas bawah laut milik PT CNOOC yang berada pada titik koordinat 05°-55-052 S dan 106°-07-075 E.
Baca: 31 Januari 2017 Utang Nining kepada Bank Sebesar Rp 35 Juta Dianggap Lunas Berbekal Surat Kematian
Pipa gas tersebut merupakan jalur suplai gas pembangkit listrik dari PT CNOOC ke turbin PT PLTGU Cilegon sehingga mengakibatkan salah satu turbin PT PLTGU mati.
Pusdalops BPBD Kabupaten Serang kemudian melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang berada di wilayah kejadian.
"Pusdalops BPBD Kabupaten Serang memberangkatkan tim untuk melakukan assesment/pengumpulan data kejadian," kata Sutopo dalam rilisnya kepada Tribunnews.
Lalu tim berkoordinasi dengan Polair Banten yang melakukan investigasi ke lokasi kejadian.
"Hasil koordinasi bahwa jalur pipa gas milik PT CNOOC dan aliran gas sudah ditutup dari katup jalur pipa gas," jelasnya.
Baca: Nama Cawapres Mengerucut, Siapa Bakal Dampingi Jokowi dan Prabowo?
BPBD Kabupaten Serang, Basarnas Banten, Mabes Polair Banten 1010, pihak PT CNOOC, Pemerintah Kecamatan Puloampel, personel MUP Bojonegara dan personel RIB berada di lokasi kejadian.
Kondisi terakhir pada pukul 13.45 WIB semburan gas sudah dinyatakan berhenti.
Menurut Sutopo, saat ini teknisi dari pihak PT CNOOC telah menutup katub pipa jalur gas untuk menanggulangi kebocoran tersebut
Sementara kapal Jepang dalam penanganan pihak Polair.