Tak Punya Uang Untuk Lunasi Biaya Melahirkan, Istri Kuli Bangunan Menangis Tak Bisa Pulang
Terkait biaya rumah sakit, Ronal yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan ini mengaku sudah ke sana ke mari mencari pinjaman
Editor: Hendra Gunawan
![Tak Punya Uang Untuk Lunasi Biaya Melahirkan, Istri Kuli Bangunan Menangis Tak Bisa Pulang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/meria-sinambela-25-warga-jalan-setia-ujung-pinggiran-rel-desa-muli_20180710_175257.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Medan, Chandra Simarmata
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Meria Sinambela (25), wjalan Setia Ujung pinggiran rel, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara hanya bisa menangis selama tiga hari belakangan ini, di kamar nomor 4 Rumah Sakit Umum (RSU) Full Bethesda lantai 3 tempatnya dirawat.
Pasalnya, usai menjalani operasi melahirkan anak keduanya seminggu yang lalu, dia bersama bayinya yang baru lahir tidak bisa pulang hingga hari ini karena tidak memiliki uang untuk melunasi biaya rumah sakit dan persalinan.
Saat ditemui Tribun Medan hari Selasa siang di RSU Full Bethesda Jalan Binjai Km.10,8/Jl. Sama No.71, Kabupaten Deli Serdang, suami Meria, Ronal Sinaga mengatakan bahwa pascaoperasi melahirkan istri dan bayinya yang baru lahir dalam kondisi sehat.
Baca: Pembunuh Budianto Ditangkap, Mengaku Sempat Berhubungan Sesama Jenis Sebelum Dieksekusi
"Setelah operasi Ibu dan anak kondisinya sehat. Masuk ke rumah sakit tanggal 2 Juli, harusnya tanggal 6 pulang, tapi karena kami tidak punya uang tidak bisa pulang," ujarnya, Selasa (10/7/2018).
Ronal menjelaskan pada awalnya, pada hari Senin (2/7/2018), Meria dibawa ke klinik bidan Siti, karena si istri sudah kesakitan kemudian langsung dirujuk ke sini (RSU Full Bethesda) jam 12 siang.
"Setelah sampai di RS langsung ditangani, semua langsung dicek termasuk cek darah. Saya langsung mengurus berkas-berkas semua. Kemudian operasi sekitar jam 4," katanya.
Terkait biaya rumah sakit, Ronal yang hanya berprofesi sebagai kuli bangunan ini mengaku sudah pontang-panting ke sana ke mari mencari pinjaman. Namun katanya yang bisa terkumpul hanya sekitar Rp 700 ribu.
"Sudah pontang-panting mencari pinjaman. Yang dapat baru Rp 700 ribu dari Bapauda dan itu masih ada di rekening amangboru saya. Itupun belum berani diambil. Karena takut kalau diambil bisa habis. Dan saya sudah coba menghubungi keluarga semua, termasuk keluarga dekat juga tidak ada dapat pinjaman," jelasnya.
Setiap hari, sambung Ronal, biaya rumah sakit terus semakin bertambah dan sekarang sudah menjadi sekitar enam juta rupiah.
"Karena kami tidak punya BPJS untuk biaya rumah sakit. Jadi biaya juga terus bertambah tiap hari, terakhir dapat kabar dari petugas rumah sakit biaya sudah hampir enam juta," imbuhnya.
Atas kondisi yang dialaminya ini, Ronal yang menemani sang istri bersama ibu mertuanya inipun sangat mengharapkan ada para dermawan yang berbaik hati bersedia menolongnya, sehingga istri dan bayi tercintanya bisa pulang dari Rumah sakit.
"Harapannya ada yang bersedia membantu kami di sini, cuma itu sajalah yang bisa saya sampaikan," pinta Ronal.
Begitu juga dengan Rusmedia (64), ibunda Meria Sinambela, sangat berharap ada para dermawan yang berwelas-asih bersedia menolong Borunya (anak perempuannya), pahompu (cucu), serta helanya (menantunya) agar bisa keluar dari Rumah Sakit dengan damai.
" Tolonglah supaya helaku dan keluarganya ini bisa pulang dari Rumah Sakit ini dengan damai," pinta Rusmedia. (*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Tak Punya Biaya Pascamelahirkan, Meria Sinambela dan Bayinya Tidak Bisa Pulang