3 Mahasiswa Unair Ciptakan Alat Monitor Pasien Pasca Gagal Jantung
Pasien pasca gagal jantung atau pasien yang sudah pernah mengalami gagal jantung, perlu melakukan olahraga teratur berupa latihan fisik.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Heart Failure atau gagal jantung merupakan suatu kondisi di mana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah untuk dialirkan guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat.
Pasien pasca gagal jantung atau pasien yang sudah pernah mengalami gagal jantung, perlu melakukan olahraga teratur berupa latihan fisik.
Daya kerja otot-otot jantung yang mengerut akibat mengalami gagal jantung dapat diperbaiki kembali saat pasien melakukan aktivitas fisik.
Baca: Kapolres Dicopot Setelah Viral Mapolresnya Dijadikan Kantor Bersama Kepolisian Tiongkok
Namun, karena jarak serta kondisi penderita yang tidak bisa melakukan pengecekan langsung ke rumah sakit, maupun bertemu dokter secara langsung pasca berolahraga, membuat dokter sulit melakukan monitoring kondisi pasien.
Mahasiswa prodi Teknik Biomedis Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga Ahmad Nurianto (20) bersama dua rekannya, Difa Fanani Ismayanto (20) dan Ahmad Alif Robit Alhazmi (20) membuat inovasi suatu prototype bernama Wealth (Wearable Elekctrocardiograph TShirt).
Dengan temuan ini diharapkan berguna sebagai upaya menurunkan angka gagal jantung di Indonesia.
“Alat ini mampu melakukan monitoring pasien pasca gagal jantung secara wireless dan terintegrasi dengan internet, sehingga mampu diakses oleh tenaga medis secara real time, di mana dan kapan saja,”ungkapnya ketika ditemui SURYA.CO.ID, Minggu (15/7/2018).
Selain itu dalam inovasi alat ini juga dilengkapi penyadap sinyal fabric electrode, berupa elektroda yang diletakkan pada T-shirt dari prototipe yang membuat pasien bisa nyaman dalam beraktivitas, seperti berolahraga.
”Sehingga kondisi jantung pasien pasca gagal jantung dapat lebih baik, dan dapat menekan tingginya angka kematian akibat penyakit gagal jantung di Indonesia,”ungkap Ahmad Nurianto.
Difa menambahkan, timnya keberhasilan membuat prototype ini berhasil memperoleh dana hibah penelitian dari Kemenristekdikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2018.
”Tim kami berharap dari alat ini akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya oleh tenaga medis serta pasien pasca gagal jantung sebagai upaya untuk menekan angka kematian akibat gagal jantung. Kedepan juga akan kami publikasikan pada jurnal internasional yang terindeks Scopus,” pungkasnya. (Sulvi Sofiana)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Mahasiswa Unair Buat Alat Monitor Pasien Pasca Gagal Jantung, Dapat Diakses Tenaga Medis Real Time,