Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ribuan Siswa Lulusan SMP Tak Tertampung di SMA Negeri Wilayah Pekanbaru

Ribuan lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan di SMA Negeri masih belum jelas nasibnya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ribuan Siswa Lulusan SMP Tak Tertampung di SMA Negeri Wilayah Pekanbaru
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Ratusan wali murid melakukan aksi memprotes sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMP N 21 Pekanbaru di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kamis (5/7/2018). TRIBUN PEKANBARU/DODDY VLADIMIR 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Pekanbaru, khususnya untuk tingkat SMA yang digelar 3 Juli lalu masih menyisakan persoalan setelah tiga pekan berlalu.

Ribuan lulusan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan di SMA Negeri masih belum jelas nasibnya.

Menurut data di Dinas Pendidikan Provinsi Riau, jumlah pelamar PPDB SMA Negeri khusus di Pekanbaru mencapai 7.000 siswa, sedangkan daya tampung sekolah hanya 4.000 siswa.

Sistem zonasi yang diterapkan pertama kali di tahun ini membuat sejumlah orangtua wali murid masih kebingungan dengan kelanjutan pendidikan anaknya.

Sebagian orangtua memilih memasukkan anaknya di sekolah swasta.

Sebagian lagi bahkan dengan terpaksa harus menyekolahkan anaknya ke luar kota.

Tapi ada juga orangtua yang sampai saat ini masih belum menyekolahkan anaknya di sekolah yang lain.

Baca: Jejak Langkah Fahmi, Keluarga Terpandang yang Menikahi Artis hingga Tersandung Kasus Suap Kalapas

Berita Rekomendasi

Mereka masih berharap solusi tetap bisa melajutkan pendidikan di sekolah negeri seperti yang dijanjikan oleh pihak DPRD Riau dengan Dinas Pendidikan Provinsi Riau beberapa waktu lalu.

Wira misalnya, yang berdomisili tidak jauh dari Masjid Agung An Nur, Pekanbaru.

Menurut dia anaknya bisa masuk ke SMAN 1 Pekanbaru karena tidak jauh berada di lokasi rumahnya.

Namun saat pengumuman nama siswa yang lulus beberapa waktu lalu, nama anaknya tidak tertera dalam nama siswa yang lulus.

Pihak sekolah mengutamakan meluluskan anak yang berada di radius 500 meter terlebih dulu, baru kemudian radius selanjutnya dan unsur penilaian lainnya.

Namun jarak rumahnya dengan SMAN 1 tidak terlalu jauh, walau memang lebih dari radius 500 meter.

Baca: Terduga Pembunuh Dua Bayi Kembar Sembunyikan Identitas Sang Mantan Pacar yang Menghamilinya

"Anak saya masih belum sekolah, masih menunggu kemungkinan adanya penambahan kelas," katanya pekan lalu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas