Jelang Pemilu 2019 Gerindra Jatim Kian Rajin Bertemu Kiai, Ini Tujuannya
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) semakin intens membangun kedekatan dengan berbagai elemen masyarakat jelang pemilu 2019 mendatang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) semakin intens membangun kedekatan dengan berbagai elemen masyarakat jelang pemilu 2019 mendatang.
Di antaranya dengan mengunjungi para kiai dan ulama di berbagai pondok pesantren di Jawa Timur.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jatim, Anwar Sadad mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk menyerap aspirasi para ulama.
Sehingga, para bakal calon legislatif yang nantinya maju melalui partai berlambang Garuda ini, bisa sekaligus membawa “aspirasi pesantren”.
”Kami memohon restu kepada para kiai supaya caleg kami benar-benar bisa menjadi pengawal aspirasi masyarakat jawa Timur, khususnya para kiai,” kata Sadad di Surabaya.
Apalagi menurutnya Jawa Timur menjadi basis elemen pesantren yang didominasi organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian, ada pula lembaga pendidikan Muhammadiyah.
Ke depan, bukan hanya mengunjungi pesantren, Gerindra juga akan berkomunikasi dengan basis elemen masyarrakat yang lain. Misalnya, dengan elemen petani dan nelayan.
“Saya kira, semua elemen tersebut akan kami kunjungi. Kami akan meminta arahan, supaya kalau benar-benar (caleg Gerindra) terpilih, (visi dan misinya) bisa sambung,” jelas alumnus Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan ini.
Sadad menambahkan, Gerindra adalah partai berbasis nasionalis religius yang tidak sekadar klaim.
Sebab, partai besutan Prabowo Subianto ini diisi dengan berbagai entitas masyarakat.
Hal ini tercermin melalui organisasi sayap Gerindra yang mewakili entitas seluruh elemen masyarakat. Di antaranya, Perempuan Indonesia Raya (Pira) yang mewakili organisasi perempuan.
Kemudian, Gerakan Muslimin Indonesia Raya (Gemira) yang berisi para aktivis organisasi keagamaan.
”Ada yang dari Muslimat NU, Ansor, hingga aktifis Muhammadiyah pun kami calonkan sebagai bcaleg. Baik tingkat daerah maupun di pusat,” tambah Anggota DPRD Jatim ini.
Dengan terjun langsung bertemu masyarakat dan menggandeng perwakilan organisasi, Gerindra optimistis, bacaleg yang akan direkrut mampu menjawab kebutuhan masyarakat.
”Kader Gerindra yang sudah menjadi anggota legislatif, harus bisa menjadi problem solver,” tegas Sadad.
“Sosok ini harus bisa mengetahui akar masalah sekaligus menjadi solusinya. Caranya gimana? Dengan menggunakan perannnya sebagai anggota legislatif,” tandas Anggota Komisi C DPRD Jatim ini.
Untuk diketahui, Gerindra menjadi partai pemenang nomor tiga dari 10 parpol yang lolos ke parlemen Jatim di pemilu 2014 lalu.
Partai Gerindra sukses mengantarkan 13 kadernya sebagai anggota DPRD dari total 100 kursi parlemen.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.