Kak Seto Sebut Kasus Siswa SD Tewas Ditikam Teman Sekelas Murni Kecelakaan, Bukan Gladiator
tewasnya seorang murid sekolah dasar (SD) akibat ditikam teman sekelasnya di Kecamatan Cikajang, adalah murni sebuah kecelakaan.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, GARUT- Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) menyatakan kejadian tewasnya seorang murid sekolah dasar (SD) akibat ditikam teman sekelasnya di Kecamatan Cikajang, adalah murni sebuah kecelakaan.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah SD bernama FDL (12), Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, tewas tertikam oleh rekan satu kelasnya MH (12) pada Sabtu (21/7/2018).
Tewasnya FDL ini, ditenggarai karena MH kesal dan menuduh FDL telah menghilangkan buku pelajaran. Selanjutnya, ada perkelahian di antaranya keduanya dan berujung tewas FDL.
"Ini adalah kecelakaan dan tak dilakukan secara sengaja," kata Ketua LPAI, Seto Mulyadi alias Kak Seto ketika ditemui di Mapolres Garut, Jalan Jend Sudirman, Kabupaten Garut, Kamis (26/7/2018).
Dari pengakuan MH, kata Kak Seto, MH ini hendak membela diri karena terus dipukuli FDL lalu meminjam gunting yang digunakan untuk pelajaran prakarya agarmenakut-nakuti FDL.
"Malah meleset dan (gunting) menancap di kepala bagian belakang (FDL)," katanya.
Ayah korban, Feri (38), mengatakan merasa terpukul karena ditinggal selama-selamanya oleh anak sulungnya tersebut.
"Orang tua mana yang tidak sedih ketika mendapat kabar anaknya meninggal tapi saya sudah ikhlas," kata Feri di kediamannya di Kampung Barukai, Desa Margamulya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Selasa (24/7/2018).
Kendati terpukul atas kejadian tersebut, Feri telah membuat surat perjanjian dengan keluarga MH untuk diselesaikam saja secara kekeluargaan.
"Tidak mau menuntut apapun, karena ini musibah. Terus keluarga saya dengan keluarga MH memang ada tali keluarga," katanya.
Ia pun mengatakan terduga pembunuhan pun masih berusia di bawah umur dan tidak sepantasnya mendapatkan hukuman sama dengan orang dewasa.
"Orang tua MH juga mendampingi anak saya saat bolak balik rumah sakit," katanya. (*)