Kawanan Gajah Liar Rusak Tanaman di Kawasan Hutan Alue Peurumpat
Anehnya, binatang berbelalai itu, tidak melahap tanaman tapi hanya sekadar mengobrak- abrik hingga pohonnya tumbang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Abdullah Gani
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Sejumlah petani kebun di kawasan hutan Alue Peurumpat Desa Abah Lueng, Kecamatan Bandarbaru, Pidie Jaya, sejak sepekan terakhir mengeluh menyusul munculnya kawanan gajah liar dan merusak tanaman di kawasan hutan.
Kawanan gajah yang ditaksir berjumlah 20-25 ekor, kata Ismail Usman, Imum Mukim Jalan Rata Luengputu, kepada Serambinews.com melalui ponselnya, turun dari hutan belantara ke Alue Peurumpat pada malam hari mengobrak abrik tanaman terutama tanaman pinang dan tanaman pisang.
Anehnya, binatang berbelalai itu, tidak melahap tanaman tapi hanya sekadar mengobrak- abrik hingga pohonnya tumbang.
Dari sekian banyak kebun yang diganggu, lima diantaranya adalah milik, Hasbi Umar, Keuchik zainon, Razali, Hasbi ibrahim serta kepunyaan M Hasan.
Akibat amukan gajah, petani terpaksa menanggung rugi . Apalagi, tanaman dimaksud sebagiannya sudah menghasilkan.
Baca: Warga Geumpang Resah Kawanan Gajah Berkeliaran di Tiga Gampong
Upaya mengusiran secara manual, sama sekali tak mungkin dilakukan. Bahkan jika dipaksakan bisa jadi malapetaka.
"Jangankan sekawanan, seekor atau dua ekor saja gajah itu muncuk ke lahan usaha, kami tak mampu mengusirnya kecuali harus angkat kaki seribu," kata Ismail Usman, sembari mengharapkan bantuan dinas terkait.
Terhadap musibah yang menimpa petani kebun, pihaknya melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan setempat dua hari silam sudah melaporkan peristiwa dimaksud kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Menurut informasi, tim dari BKSDA akan turun dalam pekan ini.