Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Pecinta Alam UGM Dikirim ke Pedalaman Rimba Papua, Ini Tugas dan Misi yang Mereka Emban

Puluhan mahasiswa UGM yang tergabung dalam UKM Pecinta Alam dikirim ke Papua selama 1 hingga 2 bulan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mahasiswa Pecinta Alam UGM Dikirim ke Pedalaman Rimba Papua, Ini Tugas dan Misi yang Mereka Emban
istimewa
Mahasiswa Pecinta Alam UGM Dikirim Ke Pedalaman Rimba Papua 

TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Puluhan mahasiswa UGM yang tergabung dalam UKM Pecinta Alam  dikirim ke Papua selama 1 hingga 2 bulan.

Mereka akan keluar masuk daerah pedalaman papua untuk melakukan survei dan pemetaan terkait sumber daya energi baru dan terbarukan serta potensi daerah yang dimungkinkan pembangkit listrik.

Selama di lokasi mereka akan dibantu tim gabungan TNI, Lapan dan PLN.

“Ada 30 orang mahasiswa yang dikirim, mereka akan keluar masuk pedalaman papua,” kata Direktur Kemahasiswaan Dr Suharyadi usai memberi pengarahan kepada tim mahasiswa yang akan diberangkatkan ke Papua, Rabu (25/7/2018) di ruang multimedia.

Selain dari UGM, kata Suharyadi, para mahasiswa akan bergabung dalam tim ekpedisi papua terang ini akan bergabung dengan ratusan mahasiswa lainnya dari ITB, UI, ITS, dan Universitas Cenderwasih.

Selama dua bulan, mahasiswa yang umumnya anggota pecinta alam ini memiliki tugas utama melakukan pemetaan daerah yang potensial untuk dibangun jaringan listrik oleh PLN.

“Mereka akan melaporkan derah yang memungkikan dialiri lisrik,” katanya.

BERITA REKOMENDASI

Pemilihan mahasiswa pecinta alam untuk ikut dalam ekpedisi ini menurut Suharyadi dianggap memiliki pengalaman menaklukkan alam liar dan terbiasa keluar masuk hutan.

Dengan begitu, keikutsertaan mahasiswa pecinta alam ini sekaligus bisa menyalurkan hobinya.

“Ini sarana mereka untuk menyalurkan hobi dan hasilnya pun memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan negara,” ungkapnya.

Yoga Sukma Nugraha, 21 tahun, mahasiswa anggota pecinta alam dari Fakultas Filsafat ini menuturkan alasan keikutsertaannya dalam ekpedisi ini untuk menyalurkan hobi sekaligus menambah pengalaman menjelajahi hutan papua yang dikenal masih lebat dan alami.

“Saya ingin tahu lebih banyak tentang kehidupan pedalaman papua, selain meningkatkan rasa nasionalisme untuk membantu kehidupan saudara kita di sana,” kata Yoga.


Di tempatkan di pedalaman Merauke, Yoga mengaku ia ditugaskan untuk melakukan survei lapangan terkait kondisi alam, potensi sumber daya  terbarukan  dan tidak terbarukan serta melakukan interaksi dengan masyarakat pedalaman. 

“Selanjutnya kita setiap ditugaskan membuat laporan tertulis dan dokumentasi foto,” ujarnya.

Sebelum pemberangakatan, kata Yoga, ia sudah menyiapkan kondisi fisik tetap prima dengan melakukan latihan fisik setiap hari serta melakukan pemeriksan kesehatan secara rutin.

“Kita sudah divaksinasi dan mendapat bekal obat anti malaria,” kata Yoga yang mengaku selama di Papua mereka mendapat uang saku sebesar Rp 200 ribu setiap hari.

Sementara untuk kebutuhan logistik dan kesehatan disediakan oleh PLN dan TNI.

Bimo Adityo, Divisi Humas PLN Distribusi Jateng dan DIY, mengatakan program pengirima tim ekpedisi papua terang dalam mendukung pembangunan listrik di Papua untuk meningkatkan rasio elektrifikasi Papua yang masih sangat rendah.

“Laporan dari mahasiwsa ini menjadi rujukan untuk PLN membangun jaringan listrik di pedalaman,” katanya. (*) 

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas