Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Sempat Ditutup karena Angin Kencang di Selat Bali

Angin kencang di Selat Bali yang mencapai 27 knot disertai ketinggian gelombang mencapai tiga hingga empat meter

Editor: Sugiyarto
zoom-in Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Sempat Ditutup karena Angin Kencang di Selat Bali
Kompas.com
Landing Craft Tank (LCT) atau kapal pengangkut barang di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang 

TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Angin kencang di Selat Bali yang mencapai 27 knot disertai ketinggian gelombang mencapai tiga hingga empat meter, membuat jalur penyeberangan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk sempat ditutup sementara.

"Jalur penyeberangan sempat kami tunda operasionalnya, karena adanya angin ini sangat membahayakan penyeberangan," kata Eka Cakrawala, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Penyebrangan (KUPP) Ketapang, di Pelabuhan ASDP Ketapang, Kamis (2/8).

Penundaan penyeberangan dimulai sejak pukul 10.30 Wib dan dibuka 15.45 WIB. Eka mengatakan penutupan ini karena membahayakan kapal yang melayani penyeberangan Jawa-Bali.

Eka menjelaskan, dengan adanya angin kencang ini, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup pengoperasian armada kapal di lintas Ketapang-Gilimanuk.

"Jika kembali terjadi cuaca buruk maka jalur penyeberangan ditutup. Saat cuaca kembali membaik, jalur penyeberangan juga di buka kembali," kata Eka.

Eka menjelaskan pihaknya juga telah memberikan peringatan pada seluruh narkoba agar terus meningkatkan kewaspadaan di saat pengoperasian armada kapalnya.

Menurutnya dalam beberapa hari terakhir ini, di perairan selat bali beberapa kali terjadi cuaca buruk utamanya gelombang tinggi disertai angin kencang.

Berita Rekomendasi

Meski demikian, pihaknya tetap mengoperasikan 32 unit armada kapal guna melayani jasa penyeberangan.

Penundaan penyeberangan ini berlangsung lebih 4 jam. Imbasnya, antrean kendaraan menuju pelabuhan Ketapang mencapai 3 km.

Bahkan, antrian kendaraan bermotor mencapai 2 kilometer meluber hingga ke arah utara pelabuhan, yang didominasi truk dan kendaraan besar lainnya.

Di dalam area dermaga LCM dan ponton maupun MB juga terjadi penumpukan kendaraan mobil pribadi dan sepeda motor.

"Kami mohon pengertian kepada pengguna jasa penyeberangan untuk bersabar. Jika cuaca mereda kami cabut penundaan penyeberangan," katanya. 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas