Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Pasien RSUD Mangusada Bertahan di Tenda hingga Pagi Hari

Sebanyak 160 pasien yang di rawat inap harus dievakuasi menuju halaman rumah sakit karena kerasnya guncangan yang dirasakan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Puluhan Pasien RSUD Mangusada Bertahan di Tenda hingga Pagi Hari
Tribun Bali/Ahmad Firizqi Irwan
Pasien RSUD Mangusada memilih berada di tenda hingga pagi hari, Minggu (5/8/2018). TRIBUN BALI/AHMAD FIRIZQI IRWAN 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Gempa berkekuatan 7 SR yang berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga terasa di Bali dan membuat masyarakat panik berhamburan keluar.

Beberapa tempat yang merasakan gempa Lombok ini, salah satunya RSUD Mangusada, Kapal, Badung, Bali pada Minggu (5/8/2018) malam.

Pegawai, pasien, dan keluarga yang berkunjung sempat panik dan berhamburan keluar menuju halaman rumah sakit.

Gempa sangat dirasakan di lantai 2, 3, hingga 4 RSUD Mangusada.

Sebanyak 160 pasien yang di rawat inap harus dievakuasi menuju halaman rumah sakit karena kerasnya guncangan yang dirasakan.

Dari 160 pasien tersebut, 62 pasien dievakuasi di halaman depan pintu masuk IGD, 98 pasien lainnya dievakuasi di halaman depan pintu masuk Pavilium dan pintu masuk ICU Mangusada.

Berita Rekomendasi

Sedangkan ada beberapa pasien masih berada di ruangan rumah sakit karena situasi atau kondisi pasien benar-benar tidak memungkinkan untuk dievakuasi.

Baca: Nyawa Ni Made Yuli Tak Tertolong Setelah Tertimpa Runtuhan Tembok Rumah Kosnya

Selama berada di luar, mereka menunggu sambil menenangkan diri, beberapa dari mereka terlihat syok akibat gempa tersebut.

Mengingat kondisi pasien benar-benar belum stabil, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan Damkar dan BNPB Badung untuk mendirikan tenda darurat bagi pasien.

Sebanyak 20 tenda didirikan untuk menjaga pasien agar tetap hangta meski berada di luar, mengingat cuaca di Badung juga kurang bersahabat.

"Dari segi tempat ini, masyarakat kami layani di tempat yang sifatnya sementara dan darurat ini. Tetapi dari segi layanan tidak sedikitpun yang kami kurangi atau tidak ada masyarakat yang mendapat kekurangan dalam hal layanan," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa kepada Tribun Bali.

Para pasien, pegawai rumah sakit, dan keluarga pasien pun harus menunggu informasi konfirmasi dari BMKG.

Baru sekitar pukul 00.00 Wita, pihak rumah sakit akhirnya memberikan informasi kepada keluarga pasien untuk berkumpul dan berdiskusi, apakah keluarga ingin tetap berada di luar atau kembali menuju ruang rawat inap.

"Kami instruksikan kepada keluarga pasien, apakah mau tetap dirawat di luar atau di dalam. Tapi karena situasi sudah membaik, kami instruksikan pasien kembali ke ruang rawat inap atas persetujuan keluarga pasien, tapi tetap tidak memaksakan pasien jika tetap ingin berada di luar. Kami akan tetap berikan pelayanan di luar," ujar Direktur RSUD Mangusada, Dr Nyoman Gunarta.

Sebanyak 98 Pasien yang berada di halaman pintu masuk Pavilium dan ICU pun akhirnya memilih untuk kembali menuju ruang rawat inap, yang berada di lantai 1 dan 2.

Sedangkan 62 pasien lainnya yang berada di halaman depan pintu masuk IGD Mangusada tetap bertahan di luar dengan tenda yang sudah disediakan.

"Mereka tidak mau kembali ke ruang rawat inap, mereka tetap menunggu hingga pagi hari. Alasannya ya karena ada yang masih takut dan ada juga yang syok akibat gempa tersebut," tambahnya, Dr Nyoman Gunarta.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Pasca Gempa Minggu Malam, Puluhan Pasien RSUD Mangusada Pilih Bertahan di Tenda hingga Pagi Tadi

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas