Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Perjuangan Shelvi yang Masih Berusia 24 Tahun Bisa Jadi Dosen Berkat Beasiswa

Awalnya perempuan yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini ragu karena belum memiliki ijazah S2

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cerita Perjuangan Shelvi yang Masih Berusia 24 Tahun Bisa Jadi Dosen Berkat Beasiswa
Tribunjabar/Yongky Yulius
Shelvi (24), dosen muda Universitas Katolik Parahyangan, Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Mengenakan blazer, sepatu formal, dan memoles wajahnya dengan riasan, Shelvi tampak seperti mahasiswa.

Namun siapa sangka, perempuan berumur 24 tahun itu adalah adalah dosen di Prodi Administrasi Bisnis, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Kota Bandung.

Saat ditemui Tribun Jabar di kampus yang berlokasi di Ciumbuleuit, Kota Bandung itu, Shelvi pun bercerita mengenai awal mulanya dia ditawari untuk menjadi dosen.

Perempuan asal Cileunyi ini mengatakan, sudah menjadi dosen sejak awal tahun 2017.

Sebelum menjadi dosen, dia rupanya sudah dipercaya menjadi asisten dosen semasa berkuliah di prodi dan kampus yang sama.

"Saya itu kuliah di sini angkatan tahun 2012 prodi administrasi bisnis. Pertama ngajar itu saya di semester lima di perpajakan sebagai asisten dosen. Nah, pas mau lulus tahun 2016, sekretaris prodi saya menawari saya untuk mencoba apply jadi dosen luar biasa di Unpar," ujarnya di perpustakaan kampus Unpar, Selasa (7/8/2018).

Berita Rekomendasi

Awalnya perempuan yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara ini ragu karena belum memiliki ijazah S2.

Baca: Raffi Ahmad Teringat Kisah Unik Almarhum Sang Ayah Saat Santam Martabak Terlezat di Bandung

"Karena orangtua bilang hanya membiayai S1 saya saja. Sedangkan, saya baru lulus, uang dari mana (untuk bayar kuliah S2? Jadi, awalnya saya ragu karena saya tidak memenuhi kualifikasi sebagai dosen," kata Shelvi.

Namun, sekretaris prodi yang menawarinya untuk menjadi dosen luar biasa itu akhirnya memberikan solusinya.

Perempuan yang saat ini mengajar mata kuliah akuntansi, perpajakan, bisnis dan lingkungan itu ditawari untuk mengikuti program kaderisasi dosen.

"Jadi, kaderisasi dosen itu, program yang mana mahasiswa lulusan S1 Unpar yang sudah siap ngajar, dikasih kesempatan studi lanjut di Unpar tapi diberi gaji walaupun belum sepenuhnya kerja. Gajinya itu untuk biaya kuliah selama S2 di Unpar," ujar Shelvi.

Akan tetapi, gaji dari kaderisasi dosen dirasa masih belum mencukupi biaya kuliah S2 yang harus dibayarkan olehnya.

Tak patah semangat, upaya lain pun dilakukan sehingga Shelvi mencoba untuk mengikuti program beasiswa unggulan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas