Duka Anak-anak Korban Gempa Lombok, Kaki Farel Terluka Tertimpa Beton, Wajah Nazila Bengkak
Farel, seorang anak yang hidup jauh dari ayah dan ibunya tak kuasa menahan sakit di kakinya. Farel ditimpa beton saat rumahnya rubuh akibat gempa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Farel, seorang anak yang hidup jauh dari ayah dan ibunya tak kuasa menahan sakit di kakinya. Farel ditimpa beton saat rumahnya rubuh akibat gempa.
Tangisan anak kecil ini pun membuat iba perasaan keluarga yang tengah menemani sembari memegang erat tangan mungilnya.
Air mata tumpah tak terkira. Farel dipeluk erat oleh kakaknya yang merupakan saudara dari ayahnya.
Tetangganya yang turut mengantarnya ke rumah sakit tak kuasa membujuknya agar diam.
Suara teriakan Farel mengisyaratkan dirinya meringis kesakitan yang amat sangat.
Luka terbuka di kakinya tersebut, kata Dani, seorang tetangga yang mengantarnya ke RSUD Tanjung Lombok Utara, akibat Farel ditimpa beton saat gempa bermagnitudo 7,0 itu mengguncang Lombok Utara.
"Iya dia dan neneknya tertimpa beton rumahnya. Ini anak kasian juga, karena ayah dan ibunya tidak ada di sini. Kita yang tetangga turut prihatin sehingga harus antar Farel ke sini," kata Dani, iba.
Baca: Widya Mengembuskan Napas Terakhirnya Setelah Berjuang Beberapa Jam di Ruang ICU
Dani juga mengaku kalau masih ada neneknya Farel yang belum dibawa ke rumah sakit.
"Neneknya Farel ditimpa beton kena kaki juga. Jadi patah kakinya. Dia belum bisa dibawa karena kekurangan kendaraan," akunya.
Farel dan tetangganya asal Kerujuk, Pemenang, itu kini hanya bisa berharap uluran tangan dan bantuan dari pemerintah.
Sementara Nazila seorang anak perempuan yang tampak wajahnya bengkak dan kepalanya ditimpa reruntuhan terus meringis kesakitan saat diobati oleh tenaga medis.
RSUD Tanjung, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara menjadi rujukan utama keluarga Dedi beserta istri dan anaknya Nazila.
Baca: Tim SAR Gabungan Temukan Korban Selamat Setelah Tertimpa Bangunan Masjid yang Roboh di Lombok Utara
Dedi mengaku dia juga ditimpa reruntuhan bangunan sehingga mengalami luka di kepala, punggung juga kaki.
Dia mengatakan, kalau mereka baru bisa ke lokasi karena tim medis baru bisa mengantarnya.
"Kemarin tidak dapat jatah mobil jadi baru sekarang bisa ke sini. Ini luka semua pak, di punggung, kaki dan kepala," lanjut dia.
Dedi warga Desa Gengkang Dusun Gangga, memasrahkan diri karena saat ini rumahnya rata dengan tanah.
Dia mengatakan para pengungsi saat ini butuh bantuan sembako, air, obat dan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Cerita Duka Anak-anak Korban Gempa Lombok, Farel Tertimpa Beton Rumah Hingga Begini