Kisah-kisah Mengharukan Setelah Gempa Melanda Lombok
Hingga Senin (6/8/2018) sore, BNPB mencatat 98 orang tewas dan 236 warga terluka akibat gempa ini.
Editor: Hendra Gunawan
Saat gempa terjadi, Gede Angga telah mencoba menarik tubuh adiknya, Ni Kadek Yuli Widiani, agar tidak tertimpa tembok kos mereka di Jalan Juwet Sari no 25, Banjar Kajeng, Denpasar.
Angga sudah memperingatkan adiknya untuk tidak keluar kamar.
Namun, Yuliani bersikeras berlari keluar kamar. Saat itu, Angga sudah menarik baju sang adik, namun terlepas. Saat sampai di depan pintu, tembok kamar kos roboh menimap Yuliani.
Sang kakak segera menolong dan membawa Yuliana ke rumah sakit untuk dirawat. Namun Yuliani meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
3. Sebanyak 1.000 turis dievakuasi
Sekitar seribu turis asing dan domestik dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno di Lombok Utara. Sejumlah foto yang menampilkan proses evakuasi para turis tersebut beredar.
Tim penyelamat awalnya menggunakan perahu untuk mengangkut para turis tersebut sebelum akhirnya dipindak ke ke kapal besar.
"1.000 orang turis asing dan domestik dievakuasi dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno di Lombok Utara. Tidak korban jiwa dari wisatawan disana. Evakuasi menggunakan 3 kapal," demikian keterangan Sutopo.
4. Makan malam para menteri bubar
Gempa Lombok juga membuat acara makan malam para menteri Indonesia dan Australia peserta Indonesia-Australia Ministerial Council Meeting (MCM) on Law and Security dan Sub Regional Meeting on Counter Terrorism (SRM on CT) di Hotel Lombok Astoria mendadak bubar.
Para menteri pun berhamburan, berusaha berjalan meski sulit saat gempa menggoncang kuat. Mereka lalu diarahkan menuju tangga darurat di lantai 12 hotel
Menteri Yasonna menggambarkannya sebagai situasi yang menakutkan. Semua benda di atas meja terpelanting, katanya.
Menteri Dalam Negeri Singapura K Shanmugam dan 11 delegasi Singapura lainnya mengaku sedang berada di lantai sepuluh kamar hotelnya saat gempa terjadi. Dia berupaya menuruni tangga saat bangunan masih bergetar.
"Kami hanya membawa barang-barang yang penting. Aku hanya membawa laptop berisi e-mail pemerintah," tuturnya.
5. Serangan jantung hingga loncat saat gempa