Modus Pecahkan Kaca Mobil, Uang Rp 450 Juta Milik Juragan Karet Digondol Maling
Usai mengetahui uang hilang, keduanya kemudian kembali ke dealer dan menanyakan ke karyawan dealer dan melapor ke kepolisian
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNNEWS.COM, PRABUMULIH - Belum terungkap aksi pecah kaca mobil Nisan Xtrail BG 1247 UJ oleh kawanan bandit di rumah makan Lombok Ijo Prabumulih Timur pada Jum'at (10/8/2018) lalu, kejadian pencurian modus pecah kaca mobil kembali terjadi.
Kali ini sebuah mobil Toyota Fortuner putih dengan plat nomor BG 999 DV milik Zahri Tania yang merupakan warga Desa Jiwa Baru Kecamatan Lubai Kabupaten Muaraenim.
Akibat uang tunai sebesar Rp 450 juta milik tauke karet yang disimpan menggunakan tas di bagian tengah dalam mobil yang baru diambil di BNI raib dibawa kabur kawanan bandit di Jalan Jenderal Sudirman Kelurahan Muaradua Kecamatan Prabumulih Timur atau tepatnya di parkiran Dealer Thamrin Brother Prabumulih atau di seberang mie pangsit ATDC, Rabu (15/8/2018) sekitar pukul 13.15.
Aksi kawanan bandit pecah kaca bermula ketika korban Zahri bersama sopirnya dengan mengendarai mobil fortuner putih BG 999 DV ke bank yang tak jauh dari dealer Thamrin Brother kota Prabumulih.
Keduanya diduga mengambil uang Rp 450 juta.
Usai mengambil uang, lantaran jarak bank dengan dealer dekat kemudian pria yang diketahui merupakan tauke karet itu bersama sopir lalu melawan arus menuju dealer mengarah ke Palembang.
Zahri ke dealer untuk membayar angsuran motor NMax yang dikreditnya.
Tiba di dealer sekitar pukul 12.40, kemudian sang sopir memarkirkan mobil dengan posisi miring. Kepala mobil mengarah Palembang.
Setelah itu Zahri turun untuk membayar angsuran motor dan meminta sang sopir menunggu di mobil namun ketika itu karyawan dealer sedang istirahat makan siang.
Lantaran masih lama lalu Zahri meminta sopir yang merupakan kerabatnya turun, lalu tak lama pegawai dealer selesai istirahat dan korban membayarkan angsuran motor.
Usai membayar angsuran motor sekitar pukul 13.15 korban bersama sopir kemudian bergegas hendak pulang dengan mengarahkan mobil menuju pasar Prabumulih.
Saat naik mobil dan hendak pulang itu kedua korban tidak menyadari kaca tengah bagian kiri mobil telah hancur dan uang telah raib dibawa pencuri.
Zahri baru menyadari uang Rp 450 juta miliknya telah raib ketika ban mobil masuk ke lubang di persimpangan patung Kuda Kelurahan Muaradua dan terdengar suara pecahan kaca.