Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Fakta Kematian Bocah Daud Solambela di Tangan Ayah Kandung

Saat melihat korban sudah tak sadarkan diri, tersangka berlari ke luar rumah sambil menggendong korban dan meminta tolong

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tujuh Fakta Kematian Bocah Daud Solambela di Tangan Ayah Kandung
TRIBUNMANADO/ARTHUR ROMPIS
Keluarga dan Jenazah Daud Solambela 

TRIBUUNNEWS.COM, MANADO - Ventje Solambela, warga Desa Sendangan, Kakas, Minahasa, masih belum bisa menerima kematian anaknya Daud Solambela (7).

Daud ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya Desa Sendangan.

Berada di depan mayat anaknya di ruangan autopsi RS Kandou, pada Senin (13/8/2018) malam, Ventje terus menangis.

Isak tangis itu kadang berganti nyanyian lirih permintaan memohon kekuatan pada Tuhan.

Entah sudah berapa kali nama Tuhan ia sebut.

"Tuhan, Tuhan, " kata dia.

Kepada Tribunmanado.co.id ia menuturkan, Daud ditemukannya dalam keadaan tak bernyawa pada Minggu (12/8/2018) pukul 17.00 Wita.

Berita Rekomendasi

Dalam konferensi pers yang digelar, Rabu (15/08/2018), pukul 11:10 Wita Polres Minahasa menetapkan Fence Solambela Ayah Kandung  sebagai tersangka pembunuhan dibalik kematian Daud Solambela.

Dalam konferensi pers Kapolres Minahasa, AKBP Christ Pusung membeberkan kronologi kejadian pada Minggu 12 Agustus 2018, sekitar pukul 13.00 wita.

"Kronologis kejadiannya sebelum dibunuh, sang ayah sempat melempar anaknya dengan tangan kiri, sehingga terlempar dan jatuh kemudian membentur tembok kemudian korban pingsan," ungkapnya.

Berikut fakta kematian Daud Salombele

1. Dilempar lalu ditikam

Dari keterangan AKBP Christ Pusung sebelum menghabisi nyawa korban, tersangka yang tak lain ayah kandung korban sempat melempar korban. 

Saat membentur diding beton korban pingsan, tersangka kemudian mengambil pisau di atas meja dan menikam perut korban. 

2. Bersandiwara

Saat melihat korban sudah tak sadarkan diri,  tersangka berlari ke luar rumah sambil menggendong korban dan meminta tolong. 

Pelaku bersandiwara seakan anaknya ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia. 

3. Dilarikan ke rumah sakit

Usai melancarkan aksinya tersangka membawa korban menuju rumah sakit, sebelum akhirnya memilih untuk melakukan otopsi

Saat dilakukan outopsi tersangka berjaga di ruang pemulasan jenazah RSUP kandou Malalayang

4. Buat skenario

Penusukan yang dilakukan tersangka sebagai alibi baru bahwa korban tewas karena pelaku pencurian. 

Bahkan tersangka menyatakan ada uang Rp 200  ribu hilang. 

Tersangka mencoba menghilangkan jekak dengan menikam perut korban untuk memastikan korban telah tewas.

5. Marah karena telat pulang

Dari pengakuan tersangka, penyabab ia membunuh anak kandungnya hanya karena telat pulang bermain. 

Biasanya korban tak pernah pulang sampai sore hari. 
Saat hari naas tersebut, tersangka kesal karena korban pulang sudah sore hari. 

6. Akan periksa kejiwaan tersangka

Menurut Kapolres selanjutnya pihaknya akan melakukan pemeriksaan kejiwaan tersangka yang tak lain ayah kandung korban. 

7. Tersangka Emosi

Dari pengakuaannya tersangka mengaku emosi melihat kelakuan anaknya. 

Tak ada motif lain, ia mengaku hanya emosi sampai memilih membunuh anak kandungnya sendiri.  (Valdy Suak/ Tribun Manado)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul 7 Fakta Kematian Bocah Daud Solambela di Tangan Ayah Kandung, Hanya Karena Hal Sepele, http://manado.tribunnews.com/2018/08/15/7-fakta-kematian-bocah-daud-solambela-di-tangan-ayah-kandung-hanya-karena-hal-sepele?page=all.
Penulis: Valdy Suak
Editor: Valdy Suak

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas