Nasib Tentara Siluman yang Tak Beruntung: Dulu Berjuang Usir Penjajah Sekarang Berjuang untuk Hidup
Namun ia tak menyerah dengan keadaan meski matanya mulai kesulitan untuk melihat karena menderita penyakit katarak.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Seorang pejuang kemerdekaan Abah Entis (90) yang tinggal di Kampung Datarkubang RT 03/06, Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, nyaris luput dari perhatian pemerintah.
Ia sempat menghuni gubuk di atas tanah milik orang lain sebelum akhirnya dermawan dari jajaran Polres Cianjur membelikan tanah dan akan membangun rumah untuknya.
Kehidupan Abah Entis tak seberuntung para pejuang lainnya.
Namun ia tak menyerah dengan keadaan meski matanya mulai kesulitan untuk melihat karena menderita penyakit katarak.
Abah Entis mengatakan ia mulai bergabung tahun 1948 dengan TNI dalam organisasi pertahanan rakyat di bawah Kodam III Siliwangi.
Tentara yang tergabung dalam OPR menjalankan operasi senyap.
Saat itu mereka yang tergabung dikenal dengan sebutan tentara siluman.
Tujuan dari organisasi ini adalah membersihkan kerak penjajah yang melekat di tubuh masyarakat imbas dari doktrin ideologi para penjajah.
"Abah masih berumur 20 Tahun, waktu itu Abah bersama komandan Pak Mayor Gomar bertugasnya, saat itu pernah dibekali persenjataan. Namanya Karaben Jepang," kata Abah, Rabu (15/8).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.