Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Mulai DIrikan Dapur Umum Mandiri

Saat ini mereka dikonsentrasikan untuk mendistribusikan logistik untuk warga, terutama sembako untuk para korban

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Warga Mulai DIrikan Dapur Umum Mandiri
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengungsi korban gempa mengantre air di Kayangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/8/2018). Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan teruatama air bersih di Kecamatan Gangga, Kayangan, dan beberapa pengungsi yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil.. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dikerahkan untuk mendistribusikan ribuan sembako warga terdampak gempa NTB dalam rangka pemenuhan kebutuhan permakanan warga dan pasokan dapur umum mandiri.

Sebanyak 623 personel Tagana dari berbagai provinsi datang secara sukarela pascagempa Lombok.

"Saat ini mereka dikonsentrasikan untuk mendistribusikan logistik untuk warga, terutama sembako," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat di Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Saat ini warga yang datang ke dapur umum lapangan untuk mengambil nasi bungkus di posko pengungsian semakin berkurang.

Baca: Harita Group Serahkan Bantuan Senilai 300 juta untuk Lombok

Ini disebabkan  jarak dengan pemukiman warga mungkin agak jauh. Kedua, karena warga mulai mendirikan dapur umum mandiri.

"Bagi mereka cukup efisien karena dapur umum mandiri terletak di area tempat tinggal mereka dan sembari beraktivitas di dapur umum mereka masih bisa menengok rumahnya," kata Dirjen.

Dikatakannya, sembako dari Kementerian Sosial seluruhnya berjumlah 11 ribu paket. Saat ini telah tersalurkan sekitar 5.000 paket berisi beras dan lauk pauk.

Baca: Kota Hamburg Jual Rumah Kotak Bekas Penampungan Pengungsi

BERITA REKOMENDASI

Mengutip data Posko Induk Provinsi NTB, jumlah korban meninggal adalah 458 orang, 1.353 jiwa korban luka/rawat inap, 52.812 rumah rusak, 352.793 jiwa mengungsi.

"Data masih terus bergerak karena hingga hari ini proses evakuasi masih berlangsung dan masih dalam proses pencarian tim SAR," kata Harry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas