Bentrok Warga Oebelo dan Tanah Merah-NTT, Satu Tewas 8 Luka Luka
Warga dari kedua desa tersebut saling serang menggunakan senjata tajam dam menggunakan senapan angin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang Gecio Viana
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Sembilan orang jadi korban bentrokan antara warga Desa Oebelo dan Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, NTT, Kamis (23/8/2018) petang, dilarikan ke RS Naibonat.
Dari 9 korban itu satu meninggal dunia, sedangkan 8 lainnya masih mendapatkan perawatan intensif.
Direktur RS Naibonat, dr Erol PA Nenobais menyampaikan ini ketika dikonfirmasi Pos-Kupang.com, Kamis (23/8/2018) pukul 23.00 wita.
Menurutnya, dari laporan yang diterimanya dari tenaga medis yang tengah bertugas, ada 9 korban dirawat di rumah sakit yang dipimpinnya.
Dari total ini satu meninggal dunia, sedangkan 8 lainnya masih dirawat.
"Kalau informasi yang saya terima satu yang meninggal dunia. Untuk tambahan korban meninggal saya belum dapat informasi. Sekarang delapannya masih kita rawat dengan kondisi luka ringan. Yang meninggal terkena luka pada bagian dada diduga bekas tembakan," jelasnya.
Baca: Terjatuh dari Lantai 17, Bocah 2,5 Tahun Selamat dan Hanya Mengalami Luka Ringan
Terkait informasi yang berkembang soal tambahan korban meninggal, Kasat Reskrim Polres Kupang, Iptu Simson Amalo ketika dihubungi belum memberikan keterangan.
Sebelumnya, Kepala Desa Oebelo, Paulus A Daud, ditemui POS-KUPANG.COM di tempat kejadian di kamp WNI Eks Timtim Oebelo, mengatakan, bentrok antarwarga dari dua desa tersebut terjadi sekira pukul 17.00 Wita.
Dikatakannya, warga dari kedua desa tersebut saling serang menggunakan senjata tajam dam menggunakan senapan angin.
Ia menjelaskan, dari informasi yang didapatkannya terdapat lima orang korban dari bentrokan tersebut yang terdiri atas tiga orang warga Desa Oebelo dan dua orang korban lainnya dari desa Tanah Merah.
"Ada yang bilang kena tembak senapan angin (korban dari Desa Oebelo) dan dua orang korban dari desa Tanah Merah bilangnya kena tembak pakai senapan angin," katanya.
Ia pun belum mengetahui kronologi persoalan tersebut secara rinci dan hanya mendengar kronologi masalah dari sejumlah warga.
Sementara itu, aparat gabungan dari TNI-POLRI nampak berjaga di kedua desa tersebut. Pihak kepolisian menurunkan personil pengamanan dengan senjata lengkap.
Nampak beberapa mobil dalmas diparkir di depan gereja Emaus Oebelo. Sementara itu sebagian aparat kepolisian juga berjaga di area kompleks WNI Eks Timtim yang merupakan tempat terjadinya bentrokan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.