Diduga Embat Gaji Perangkat Desa, Kades Wirowongso Mengaku Migrain Usai Diperiksa Inspektorat Jember
Inspektorat Pemkab Jember memeriksa Kepala Desa (Kades) Wirowongso, Kecamatan Ajung, Eny Hidayanti Sucipto lantaran diduga telah menggelapkan gaji
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER – Inspektorat Pemkab Jember memeriksa Kepala Desa (Kades) Wirowongso, Kecamatan Ajung, Eny Hidayanti Sucipto lantaran diduga telah menggelapkan gaji perangkat desanya.
Eny pun dituduh tidak memberi kejelasan nasib kepada salah satu perangkat desa selama kurang lebih tiga tahun.
Pemeriksaan ini bermula saat Perangkat Desa Wirowongso Urusan Ekonomi Pembangunan, Abdurrohman mendapat tindakan skorsing dari Kades Eny.
Selama mendapatkan hukuman skorsing tersebut, Abdurrohman tidak pernah mendapatkan informasi apapun, terkait kejelasan nasibnya sebagai perangkat desa.
“Dipecat atau tidak saya pun gak tahu,” kata Abdurrohman, Jumat (24/8/2018).
Sebelum mendapat skorsing dari Kades, Abdurrohman dan beberapa orang perangkat desa lainnya diminta membuat rekening tabungan di bank milik pemerintah provinsi, yang digunakan untuk menerima gaji atau honor perangkat desa.
Namun, Kades Wirowongso meminta kartu ATM dan hanya menyerahkan buku tabungan ke masing-masing perangkat desa.
“Saya hanya memegang buku tabungan, dan kartu ATM dipegang bu Kades,” jelasnya.
Karena merasa curiga, Abdurrohman mendatangi bank untuk melakukan pengecekan honor yang diterimanya.
“Saya print buku tabungan, ternyata honor saya setiap bulan sejak diskorsing 2015 lalu tetap saya terima dan masuk ke nomor rekening."
"Totalnya ada sekitar Rp 20 juta. Tetapi uangnya sudah ditarik (diambil) lewat ATM semua,” ungkapnya.
Dengan kondisi tersebut, dan tidak niatan yang baik dari Kepala Desa Wirowongso, akhirnya Abdurrohman melaporkan dugaan penggelapan honor tersebut ke Inspektorat Pemkab Jember.
Inspektorat melakukan mediasi antara Kades Wirowongso, Eny Hidayanti Sucipto, bersama dengan perangkat desa, Abdurrohman. Namun, belum ada titik temu terkait persoalan tersebut.
Menurut Abdurrohman, saat dipertemukan di Kantor Inspektorat, tiba-tiba Kades Eny menunjukkan surat pemberhentian yang ditulis pada 2016.