Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Politeknik Kediri Ciptakan Mesin Pengolah Kerupuk-Getuk Pisang

Mesin ciptaan mahasiswa ini selain lebih cepat dalam proses produksi juga lebih efisien dan hemat tenaga.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Mahasiswa Politeknik Kediri Ciptakan Mesin Pengolah Kerupuk-Getuk Pisang
Surya
Mesin multiguna pengolah krupuk dan getuk 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Industri rumah tangga krupuk dan getuk pisang bakal lebih efisien. Mahasiswa Jurusan Mesin Politeknik Kediri telah menciptakan mesin multiguna pengolah kerupuk dan getuk pisang dengan sistem semiotomatis.

Mesin ciptaan mahasiswa ini selain lebih cepat dalam proses produksi juga lebih efisien dan hemat tenaga.

Tim pembuat desain mesin multiguna terdiri Dian Nurcahyo, Muhammad Ridwan, Muhammad Anas Pratama, Riyan Andika Putra, dan Taufan Binantara Cahya.

Hasil inovasi ini meraih juara satu lomba Inovasi Teknologi (Inotek) Kota Kediri 2018 bidang agrobisnis.

Ketua tim Dian Nurcahyo menyebutkan, mesin multiguna dibuat setelah mereka melakukan observasi di sentra industri kerupuk di Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri.

"Hasil observasi kami sebagian besar proses produksi masih menggunakan tenaga manual. Baru sebagian kecil yang menggunakan mesin yang dibuat terpisah," ungkapnya kepada Surya.co.id, Jumat (24/8/2018).

Karena menggunakan tenaga manual dan mesin yang terpisah, proses produksinya tidak efisien. Untuk membuat kerupuk mulai buat adonan hingga menjemur dibutuhkan waktu sampai tiga hari.

BERITA REKOMENDASI

Dengan menggunakan mesin hasil inovasi mahasiswa, proses produksi semakin efisien. Karena dari membuat adonan hingga menjemur kerupuk waktunya lebih dipersingkat.

Dian mencontohkan, untuk proses produksi kerupuk satu kuintal hanya butuh waktu sekitar tiga jam.

Bandingkan dengan cara manual yang butuh waktu sampai tiga hari.

Baca: Helm Nolan yang Digunakan Jokowi Tak Lagi Diproduksi

"Mesin yang kami buat untuk kapasitas kecil produksi home industri," jelasnya.

Untuk mengoperasikan mesin cukup melibatkan tiga orang yang terbagi sebagai pengaduk, pengambil dan pengeringan.


Mesin ini hanya menggunakan satu motor listrik untuk menggerakkan convenyor, untuk pencetak dan vanbes sebagai tranmisi. Total biaya pembuatan satu unit mesin sekitar Rp 11 jutaan.

"Kami memakai bahan stenlis untuk skro, vebel dan oven. Sehingga bahan makanan yang dibuat aman dikomsusi," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas