Seorang Ustaz Diserang Dua Pria Bertopeng saat Hendak Salat Subuh
Seorang ustaz, Salman Al Farisi (35) pemilik Ponpes Al Mu'min Ciwalen, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, dianiaya dua pria bertopeng.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Seorang ustaz, Salman Al Farisi (35) pemilik Ponpes Al Mu'min Ciwalen, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, dianiaya dua pria bertopeng saat hendak melaksanakan salat Subuh, Senin (27/8/2018) sekitar pukul 04.40 WIB.
Sang ustaz menderita luka akibat benda tumpul di bagian kepala, sementara dua pelaku hingga kini buron dan dalam pengejaran aparat Polsek Warungkondang dan jajaran Reskrim Polres Cianjur.
Setelah mendapat perawatan, sang ustaz mengaku sudah tak merasa pusing lagi kendati perban putih masih melingkar di kepalanya.
Ditemui di rumahnya ia masih mengingat jelas kejadian yang membuatnya sempat roboh jatuh tersungkur ke tanah di gang depan rumahnya.
Tempat kejadian hanya beberapa meter saja dari rumahnya, tepatnya di sebuah gang depan masjid yang di kanannya terdapat tanah kosong ditanami pohon pisang.
"Tadi pagi saya keluar dari rumah ingin salat Subuh, keluar dari rumah sekitar pukul 04.40 WIB, biasanya sebelum ke masjid saya membangunkan dulu santri di pondok," kata Salman.
Namun baru saja Salman melangkahkan kaki beberapa meter dari teras rumahnya, tiba-tiba dari arah belakang ia merasakan pukulan balok kayu yang keras dan mengenai bagian belakang kepalanya.
Seketika itu ia jatuh tersungkur.
Baca: Fenomena Kesurupan yang Dikaitkan dengan Tarian Rejang Sandat Ratu Segara Masih Terjadi
"Tiba di jalan gang dua orang sepertinya sudah menunggu, saya dipukul dari belakang sampai terjatuh," kata Salman.
Salman mengatakan setelah ia terjatuh, dua orang bertopeng tersebut masih saja memukulinya. Ia lantas bersusah payah berdiri sambil berteriak minta tolong.
"Saya dipukul sampai saya terjatuh, saya berteriak dan berusaha melawan," kata Salman.
Mendengar teriakan Salman, beberapa santri langsung keluar pondok.
Melihat gelagat santri yang sudah terbangun, dua pria bertopeng langsung kabur berlawanan arah, satu orang lari ke arah barat dan satu orang lari ke arah timur.