Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Generasi Z Surabaya Aktif Berdiskusi Politik

Diskusi membahas tentang prediksi partisipasi generasi Z dalam kehidupan politik Indonesia di masa depan.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Generasi Z Surabaya Aktif Berdiskusi Politik
HandOut/IST
Diskusi yang bertajuk "Politik Jaman Now", di Kedai Dodit, Jalan Semolowaru, Surabaya, Senin malam silam. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekelompok anak muda pecinta seni, menghadiri acara diskusi yang berjudul "Politik Jaman Now", di Kedai Dodit, Jalan Semolowaru, Surabaya, Senin malam silam.

Diskusi membahas tentang prediksi partisipasi generasi Z dalam kehidupan politik Indonesia di masa depan.

Dalam acara diskusi itu, anak-anak muda tersebut berdiskusi dan mendengarkan materi dari Andri Arianto, pengajar ilmu sosial politik dari Universitas Iskam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya.

Dalam paparannya, Andri menyatakan secara umum pemahaman politik generasi Z, sangat berbeda dibanding generasi sebelumnya.

Saat ini, kata dia, sistem politik yang diterapkan di Indonesi, masih menitikberatkan pada upaya kelompok-kelompok tertentu untuk mengamankan kepentingannya.

Generasi Z merupakan generasi yang lahir di tengah perkembangan teknologi yang berlangsung secara cepat dan pesat, sehingga pemahaman mereka tidak mengenal politik tradisional seperti generasi sebelumnya.

"Umumnya generasi Z hidup di era digital, dan mengenal medsos, youtube dan lain sebagainya, sehingga mereka banyak pengaruh eksternal yang mereka serap", kata Andrian.

Berita Rekomendasi

Atas hal itu, generasi Z lebih menyukai sesuatu yang didapat dari hasil kerja keras, dan terwujud dalam bentuk karya nyata, dibandingkan dengan pola mengumbar janji namun realisasinya tidak terbukti.

Selain itu, karakter generasi Z saat ini tidak bisa secara mudah dipengaruhi jargon politik tertentu, seperti yang sering beredar di media massa.

Hal itu karena generasi Z lebih mengutamakan diskusi dua arah, dengan argumentasi yang rasional, sehingga mereka bisa lebih memahami substansi masalah dengan lebih jelas.

Meski demikian, hal ini tidak bisa dijadikan alasan jika disebut anak muda generasi Z telah kehilangan nasionalismenya.

Meski generasi Z di permukaan kelihatannya apatis terhadap politik, katanya, namun mereka tetap memiliki rasa nasionalisme yang kuat, dan ditunjukan dalam bentuk karya nyata dan disebarkan secara luas di kalangan mereka.

"Generasi Z mungkin agak buta terhadap politik, tapi di hati mereka tetap Indonesia", tambah Andrian.

Sementara itu, seniman panggung Aldi Har mengatakan, kepemimpinan Presiden Jokowi memiliki kelebihan, yaitu beliau sangat sigap dan lincah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa.

Hal ini sangat sesuai dgn karakter generasi Z, yang sangat lincah dalam bergerak yang didukung oleh penguasaan teknologi digital yang baik.

Ditambah lagi sikap dan perilaku Jokowi yang selalu ramah pada rakyatnya, tidak terlihat sama sekali sikap angkuh atau arogan pada setiap tindakan Jokowi.

"Sikap Pak Jokowi yang humble dan merakyat itu, perlu dicontoh oleh pimpinan nasional dimasa depan" kata Aldi.

Selain sikap dan perilaku Presiden Jokowi yang lain daripada sikap dan perilaku pimpinan lainnya, program pembangunan Presiden Jokowi pun lebih berpihak dana menyentuh kepada rakyat, salah satunya adalah Revolusi Mental.

Seniman panggung Yudhit mengatakan, sangat setuju pada program perubahan perilaku orang Indonesia melalui revolusi mental, untuk membenahi perilaku dari sikap-sikap koruptif.

Selain itu, revolusi mental sangat dibutuhkan karena menurut sebuah survei masyarakat  Indonesia sangat aktif di media sosial.

Hal ini dapat dilihat pada banyaknya komentar di tulis di media sosial, yang tidak jarang berisi konten negatif dan bersifat provokatif.

"Sangat memprihatinkan kalo kita melihat komentar netizen di medsos, yang banyak berisi konten negatif dan provokatif", kata Yudhit.

Selain itu, program revolusi mental sangat dibutuhkan, agar bangsa Indonesia terhindar dari pengaruh perkembangan rasisme.

Beberapa kasus hukum yang terjadi di Indonesia, menunjukan bahwa sikap rasisme masih mempengaruhi perilaku sebagian masyarakat Indonesia.

Karena itu, Yudhit mengajak generasi Z untuk mendukung program revolusi mental, agar bangsa Indonesia terbebas dari sikap rasisme.

"Saya yakin kalo generasi Z yang sekarang ini terbebas dari sikap rasisme, Indonesia akan maju dan sejahtera", kata Yudhit.

Kegiatan diskusi dan pentas seni ini, diselingi dengan pertunjukan seni musik dari seniman Ucok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas