Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengendalinya Gunakan Sandi Khusus, Bisnis Sabu Diduga Marak Terjadi di Lapas Binjai

Rizqan terciduk polisi ‎tepat di parkiran sepeda motor Lapas Binjai, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Limau Mungkur, Binjai Barat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengendalinya Gunakan Sandi Khusus, Bisnis Sabu Diduga Marak Terjadi di Lapas Binjai
TRIBUNNEWS.COM/FITRI WULANDARI
ILUSTRASI - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono saat merilis barang bukti narkoba di Polres Metro Jakarta Utara, Minggu (26/8/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM,  BINJAI- M. Rizqan (28) warga Jalan Perniagaan, Kelurahan Stabat Baru, Stabat, Langkat gagal membawa keluar narkotika dari Lapas Klas II A Binjai, Jum'at (31/8) pukul 15.00 WIB. M Rizqan kurir yang berhubungan dengan napi diduga pengendali peredaran sabu sabu dari dalam Lapas Binjai. 

Rizqan terciduk polisi ‎tepat di parkiran sepeda motor Lapas Binjai, Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Limau Mungkur, Binjai Barat.

Dari tangannya, polisi menyita barang bukti empat paket narkotika jenis sabu ditaksir 9 Gram, satu buah timbangan, satu bungkus kotak rokok dan satu lembar tisu warna putih sebagai pembalut kemasan kotak rokok 

Dugaan peredaran narkotika dari dalam Lapas Binjai, semakin menguat pasca Rizqan ditangkap berkat informasi masyarakat kepada personel Polsek Binjai Barat. Informasi itu benar, bahwa di parkiran sepedamotor Lapas Binjai ada transaksi sabu.

Penangkapan dipimpin Kanit Reskrim Polsek Binjai Barat, Ipda H Sibuea. Berbekal ciri-ciri terduga pelaku sabu yang mau transaksi, itu sukses diciduk tanpa perlawanan. Barang bukti ditemukan dalam kotak rokok dari ‎tangan sebelah kanan Rizqan yang digenggamnya.

Baca: Pemberian Obat Antibiotik Bikin Kejang Puluhan Santri Pondok Pesantren Ar Rohman, Bandung

"Kita ada dapat informasi masyarakat. Dia Rizqan pengakuannya mendapat titipan dari orang tak dikenal untuk diantar ke orang yang tak dikenal juga. Jadi dia ini kurir," jelas Sibuea, Minggu (2/9/2018).

Berita Rekomendasi

Dijelaskan, Kanit, barang bukti tersebut diperoleh Rizqan dari OTK yang diduga berasal dari dalam Lapas Binjai‎ melalui penjenguk yang berkunjung, dengan menumpangi becak bermotor. Kemudian, Rizqan diminta untuk mengantarkan barang tersebut kepada orang yang tak dikenalnya juga.

Baca: Sasar Kawasan Sepi, Aksi Begal Dinihari Marak Terjadi di Kota Bandung

"Pengakuan dia disuruh antar sama yang enggak dikenal juga. Nanti ada sandi katanya gitu, sandinya saya enggak tahu. Ke Sat Narkoba," ujar Sibuea.

Kasat Res Narkoba Polres Binjai, AKP Aris Fianto belum bersedia menjabarkan terkait dugaan peredaran narkotika dari dalam Lapas Binjai dengan menggunakan sandi-sandi tertentu ini. Aris mengatakan masih dalam penyelidikan.

"Masih lidik. Masih dalam penyelidikan juga itu. Untuk sementara kita duga itu mereka jumpa di situ," ujarnya.

Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Binjai, Immanuel Ginting men‎gatakan, kejadian penangkapan di luar Lapas meski masih berada di lingkungan tepat di parkiran sepeda motor Lapas Binjai. Ia berdalih itu bukan tanggung jawab Lapas.

"Itu kejadiannya kan di luar Lapas. Kalau di luar, kepolisian itu. Saya juga belum sempat ngomong sama mereka (polisi). Sudah ada pemberitahuan, tapi belum jelas. Belum ada konfirmasi dari pihak polisi," ujarnya.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Sumut, Abdul Haris menanggapi hal ini mengatakan, bahwa wilayah parkiran Lapas Binjai seyogiyanya tanggungjawab Lapas, kendati demikian ia mengatakan bahwa lahan parkir juga merupakan tempat umum.

"Halaman Lapas Binjai yang tanggungjawab Lapasnya. Tapi kan semua orang bisa ke situ. Sama misalnya kita punya halaman rumah kan tanggungjawab kita, dalam hal bayar pajak. Tapi setiap orang harus permisi keperluannya apa," katanya.

Dijelaskan Abdul Haris, melihat kondisi penangkapan yang dilakukan polisi di halaman parkir Lapas, ia mengatakan sepenuhnya wewenang tanggungjawab kepolisian. Terkait dugaan adanya oknum pengendali sabu dan beredarnya alat komunikasi yang dipakai untuk bertransaksi belum diselidiki.

"Melihat kejadian itu wewenang polisi karena di luar. Belum sejauh itu (penyelidikan dugaan peredaran narkotika dan handphone). Saya juga baru tahu dari kamu saja. Kalau diindikasikan ada kerja sama dengan orang dalam kemungkinannya ya kemungkinan tidak. Lebih jelasnya menunggu hasil pemeriksaan kepolisian," jelasnya.

"Kalau memang ada komunikasi biasa bisa dilacak. Dan biasanya pihak penyidik akan mengambil siapa yang dihubungi, kita lihat lah beberapa hari ini saja. Kalau kemungkinan (peredaran narkotika dan alat komunikasi) bisa iya bisa tidak. Karena tidak ada ketangkap tangan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas