Pedagang Tempe di Sidoarjo dan Surabaya Masih Jual dengan Harga Normal Meski Rupiah Melemah
Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus berlanjut sampai hari ini, Kamis (6/9/2018).
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terus berlanjut sampai hari ini, Kamis (6/9/2018).
Jika rupiah masih terus tertekan, dampaknya akan terasa, terutama di sektor produk-produk dengan bahan baku impor seperti tempe yang selama ini masih impor kedelai.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor kedelai Februari US$ 55,6 juta ton dengan volume 132.427 ton.
Impor kedelai mayoritas dari AS.
BACA: Saat Tukar Dollar, KTP-nya Masih Tertulis Wagub DKI, Sandi: Berlaku Hingga Seumur Hidup Lagi
Namun, pedagang tempe di Pasar Betro Sidoarjo, Ramadhan (50) mengatakan, harga tempe saat ini masih tetap stabil, belum ada perubahan.
Dalam sehari, ia menjual kurang lebih 35 kilogram tempe dengan ukuran 2 meter yang ia bagi dalam beberapa ukuran.
Sementara Mudrika (68), pedagang tempe di Pasar Wonokromo Surabaya mengatakan, harga tempe yang ia jual masih sama, tidak ada perubahan harga maupun ukuran.