Laporan Wartawan Tribun Jateng, Budi Susanto

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Tersangka dalam kasus malapraktik khitan terhadap seorang bocah usia 9 tahun dari Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, tak sadar telah memotong ujung organ vital milik pasiennya, Senin (10/9/2018).

Pensiunan mantri, Bardi (70) tak menyadari bahwa organ vital milik MI terpotong hingga 2 sentimeter yang mengakibatkan bocah tersebut mengerang kesakitan.

Kemudian dilarikan ke RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan.

"Saya tidak sadar bahwa alat kelamin MI terpotong. Setelah tahu, saya bersama keluarga membawa MI ke rumah sakit. Saya meminta agar potongan tersebut disambung kembali. Namun pihak rumah sakit tidak sanggup menyambungnya karena sudah terpotong menggunakan laser," terangnya.

Baca: Nyawa Muslim Tak Tertolong Sehari Setelah Kakinya Dimangsa Buaya di Sungai Jujuhan

Ia menerangkan sudah biasa dimintai tolong warga untuk untuk mengkhitan.

Ketika mengkhitan bocah inisial MI itu, Badri menuturkan, tata cara yang dilakukan seperti biasa mengkhitan pasien lainnya.

"Sudah ratusan kali saya mengkhitan bocah. Dan baru kali ini terjadi hal buruk. Mau bagaimana lagi kejadian ini saya anggap ujian," katanya.

Alat yang digunakan Bardi merupakan alat yang ia beli dari pedagang kesehatan keliling pada 2002 lalu, dan hingga kini masih ia gunakan.

Baca: Tomy Tak Menyangka Sabtu Subuh Jadi Hari Terakhir Bertemu Sang Istri

"Sejak saya pensiun dari Puskesmas saya memakai alat ini, saya beli waktu itu Rp 1 juta," tambahnya.

Pantauan Tribunjateng.com, alat yang digunakan oleh Bardi sudah berkarat di beberapa sisi, dan tidak tertulis nomor registrasi standar kesehatan di alat tersebut.

Hanya saja tertulis merk alat khitan yaitu DR Morton MC-888, sementara banyak sambungan di kabel untuk menghubungkan daya pada alat tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Mantri Khitan Tak Menyadari Alat Vital Bocah Itu Terpotong 2 Sentimeter