Menapak Tilas Lokananta, Saksi Bisu Pasang Surutnya Industri Musik di Indonesia
Berikut sejarah perkembangan Lokananta dari era Gesang dan Waljinah hingga masa Glenn Fredly dan Pandai Besi
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Jumat pagi (7/9/2018) suasana tampak cukup lengang di halaman Lokananta Solo, salah satu lokasi paling bersejarah di Indonesia.
Bagi para pemerhati musik dalam negeri, nama tersebut mungkin tak terasa asing lagi.
Ya, Nama-nama legendaris seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, hingga Bing Slamet pun "lahir" karena keberadaan Lokananta.
Karena legenda yang dituliskannya, gedung yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 379 ini bisa dibilang menjadi saksi bisu pasang surutnya industri musik di Tanah Aair.
Setelah mengambil beberapa gambar di depan gedung tua tersebut, Tribun pun diajak masuk oleh salah satu pemandu yang ada yakni Sriyono Ali Maskuri.
Tribun langsung diajak berkeliling ke dalam Lokananta dengan ruang display gamelan sebagai pusat atensi pertamanya.
Saat mendapatkan penjelasan soal gamelan dari Jaman Diponegoro yang dipajang di salah satu sudut gedung bersejarah tersebut, Sriyono kemudian juga menjelaskan pemilihan nama Lokananta.
Istilah Lokananta ternyata berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "Gamelan di Kahyangan yang berbunyi tanpa penabuh"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.