BPBD Kerahkan Pawang Hujan untuk Atasi Kebakaran Hutan 3 Gunung di Jateng
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah terus berupaya memadamkan kebakaran hutan di tiga gunung, yakni Sumbing, Sindoro, dan Lawu.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah terus berupaya memadamkan kebakaran hutan di tiga gunung, yakni Sumbing, Sindoro, dan Lawu.
Kepala BPBD Jateng, Sarwa Pramana, menyampaikan proses pemadaman sementara ini belum maksimal.
Jarak dan akses masuk keluar menjadi kendala bagi tim pemadam.
Tak kehabisan akal, Sarwa meminta bantuan pawang hujan.
Menurutnya, cara tersebut merupakan langkah alternatif.
Dia telah menginstruksikan hal tersebut kepada jajaran BPBD di empat daerah, yaitu Temanggung, Wonosobo, Karanganyar, dan Kabupaten Magelang.
"Mau membuat hujan buatan mahal, itu mahal. Water booming ya susah karena tidak ada sumber air di dekat lokasi. Ya, undang pawang hujan saja," kata Sarwa kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/9/2018).
Penggunaan bantuan pawang hujan, kata Sarwa, pernah dilakukan saat proses pemadaman kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau.
Waktu itu BPBD Jateng mengirim sejumlah pawang hujan atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Terbilang berhasil itu (mendatangkan pawang hujan)," ujarnya.
Data terbaru, luas lahan yang terbakar di Gunung Sumbing dan Sindoro sudah mencakup 542 hektare.
Adapun di Lawu mencapai 5,5 hektare.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah menyampaikan kebakaran hutan di tiga gunung itu tak membahayakan keberagaman flora dan fauna setempat.
Kepala DLHK Jateng, Sugeng Riyanto berujar api hanya menghanguskan area savana atau padang rumput di Sumbing dan Sindoro.
"Tak begitu banyak, satwanya hanya reptilia. Mamalia kecil tidak ada di sana (Sumbing dan Sindoro). Tidak ada yang langka. Kalau tanamannya hanya kemlandingan gunung. Itu kalau terbakar nanti bisa tumbuh lagi," ujar Sugeng.
Dia pun mengabarkan kebakaran hutan di Gunung Lawu sudah dapat padam sejak Selasa (11/9/2018) siang.
Jadi upaya pemadaman masih berlanjut di Sumbing dan Sindoro.
Sugeng menuturkan penyebab kebakaran bukan fenomena alam, melainkan ulah manusia.
Kemungkinan besar disebabkan kelalaian pendaki.
"Puntung rokok sekecil apa pun di sana bisa jadi masalah besar. Karena sekali lagi itu savana, alang-alang kering kalau kena percikan api sedikit saja udah makbel gitu," kata Sugeng.
Dia mengimbuhkan Bupati Temanggung sudah meminta bantuan pengoperasian helikopter khusus water booming kepada Basarnas.
"Rencananya besok semoga bisa mulai beroperasi. Kemarin sudah pesan dan akan didatangkan dalam satu atau dua hari lagi. Karena unitnya (helikopter) waktu itu masih di Palembang," tambahnya. (*)