Anak Gajah yang Terperangkap Jeratan Babi Hutan Jalani Perawatan Intensif di PLG Riau
Anak Gajah Sumatera itu terperangkap dalam jeratan babi hutan di kebun masyarakat sekitar areal konsesi HTI PT RAPP wilayah Mandau, Kabupaten Siak.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Rizky Armanda
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kabar mengenai anak gajah yang terperangkap jeratan babi hutan disampaikan masyarakat lewat layanan call center pada 23 Agustus 2018.
Anak Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) itu terperangkap dalam jeratan babi hutan di kebun masyarakat sekitar areal konsesi HTI PT RAPP wilayah Mandau, Kabupaten Siak.
Tim dari Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) langsung dikerahkan ke lokasi.
Pada hari itu juga, tim melakukan upaya pembebasan terhadap anak gajah malang itu.
Alhasil, setelah berhasil dilepaskan dari jeratan, tim memberikan pengobatan pada kaki kanan anak gajah yang terluka akibat kena jeratan tersebut.
"Setelah pengobatan, anak gajah dilepaskan kembali di lokasi semula dengan harapan dapat bergabung dengan kelompoknya. Namun selama dua minggu pengamatan, anak gajah hanya berputar- putar di lokasi semula, sementara kelompoknya telah berada di lokasi lain dengan perkiraan jarak 57 km dari keberadaan anak gajah yang tertinggal," kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Jumat (14/9/2018).
Baca: Jasad Penghuni Wisma Lokalisasi Ditemukan Tanpa Busana, Tercium Bau Solar dari Tubuhnya
Berdasarkan laporan petugas yang mengamati keberadaan anak gajah tersebut dikatakan Suharyono, berat badan satwa liar tersebut diketahui makin menurun.
Gajah kecil itu juga mengalami diare, yang dapat terlihat dari kotorannya. Dikhawatirkan anak gajah akan semakin memburuk kondisinya.
"Mempertimbangkan kondisi anak gajah itu, melalui rapat internal BBKSDA Riau tanggal 12 September 2018, akhirnya diputuskan untuk segera mengevakuasi dan membawa anak gajah tersebut ke PLG Riau di Minas untuk pengobatan dan perawatan lebih lanjut," kata Suharyono.
Tim evakuasi dan pengobatan yang dikoordinir Kepala Bidang KSDA Wilayah II, Heru Sutmantoro didampingi drh. Rini Deswita, drh Danang dan dibantu seorang dokter hewan dari Yayasan Asyari, drh Dita serta beberapa perawat satwa, mahout, PEH, Polhut dan personel RAPP, dengan menggunakan seekor gajah binaan bernama Indah, terhadap anak gajah tersebut dilakukan proses penggiringan.
Akhirnya tepat pukul 17.00 WIB, anak gajah bisa dinaikkan ke atas truk. Evakuasi berjalan lancar.
Anak gajah tiba di Pusat Latihan Gajah Riau di Minas pada pukul 21.00 WIB.
Baca: Pelaku Pencurian Taksi di Bandara Bawa Kabur Mobilnya Masuk ke Markas TNI AU
Terkait hal ini, Suharyono menyampaikan apresiasinya terhadap tim yang telah bekerja keras dengan hasil maksimal dalam upaya penyelamatan terhadap anak gajah tersebut.
"Kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran evakuasi anak gajah tersebut, saya ucapkan terimakasih," ujar dia.
Selanjutnya, tim melakukan perawatan intensif lanjutan terhadap anak gajah yang diberi nama Intan itu di PLG Riau di Minas untuk memulihkan kesehatannya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Kisah Intan Si Anak Gajah yang Terperangkap Jeratan Babi Hutan, Alami Diare dan Tubuh Makin Kurus