Satu Excavator Terbakar, Pemicunya Misterius
Beko ini bekerja membuat jalan dan bendungan air yang didanai dari ADG Gampong Teumpeun, anggaran tahun 2018
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Satu unit alat berat jenis excavator (beko) yang digunakan membuat jalan dan bendungan air di Dusun Blang Jawa, Gampong Kebun Teumpeun, Kecamatan Peureulak Barat, Aceh Timur dibakar.
Petugas kepolisiann blum belum mengindentifikasi pelaku yang beraksi, Kamis (13/9/2018) sekitar pukul 19.00 WIB.
Beko ini bekerja membuat jalan dan bendungan air yang didanai dari ADG Gampong Teumpeun, anggaran tahun 2018.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com dari Polres Aceh Timur, terbakarnya alat berat itu berawal Kamis sore pukul 18.00 WIB, usai bekerja operator alat berat bernama Sofyan (50) warga Kecamatan Sungai Raya, langsung menyerahkan alat berat itu kepada Murdani, ketua pemuda gampong setempat.
Saat alat berat diserahkan, operator meminta ketua pemuda agar bertanggungjawab untuk menjaga beko itu sekaligus mencarikan penjaga pada malam hari.
Baca: Polemik Penundaan Imunisasi MR di Aceh
Kemudian ketua pemuda mencari dua orang penjaga alat berat masing-masing bernama Dhani (25), dan Fadli (32) keduanya warga gampong setempat.
Seorang penjaga atas nama Dhani pukul 18.10 WIB mengecek alat berat.
Saat itu di sekitar alat berat tidak ada orang.
Bahkan hingga pukul 18.30 WIB, Dhani masih memantau alat berat dengan duduk di seberang parit yang sudah digali untuk memantau alat berat tersebut.
"Lalu Dhani pulang ke rumah untuk mandi, setelah mandi Dhani berniat kembali untuk menjaga alat berat tersebut. Tapi ketika hendak kembali ke lokasi alat berat, dari kejauhan Dhani melihat kobaran api pada alat berat. Lalu Dhani bersama sejumlah masyarakat mendekati alat berat dan langsung berusaha memadamkan api yang membakar beko tersebut," ungkap Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro melalui Kapolsek Peureulak Barat, Iptu Burhanuddin, Jumat sore.
Menurut saksi lainnya bernama Zulfikar (20), kata Burhanuddin, sekitar pukul 18.45 WIB, ia mendengar suara ledakan keras dari arah alat berat.
Saat itu saksi sedang duduk di warung kopi setelah pulang bermain bola kaki.
Baca: Minibus Terbalik di Tol Purbaleunyi Lalu Terbakar, Begini Nasib Penumpang
"10 menit setelah suara ledakan Zulfikar melihat kobaran api dari arah alat berat. Kemudian saksi mengabarkannya kepada warga lain, yang selanjutnya sekitar 15 warga langsung menuju alat berat untuk melakukan pemadaman api menggunakan air," jelas Burhanuddin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.