Sengketa Lahan, 3 SD di Pamekasan Disegel Pemilik Lahan, Masih Ada 46 SD Lagi yang Terancam
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Pamekasan, Mohammad Tarsun, meminta kepada pemilik lahan agar menahan diri tidak melakukan penyegelan
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Pamekasan, Mohammad Tarsun, meminta kepada pemilik lahan agar menahan diri tidak melakukan penyegelan terhadap lembaga pendidikan.
Penyegelan sekolah dinilai tak menyelesaikan masalah, malah berdampak buruk terhadap proses belajar mengajar di sekolah itu.
“Tolong jangan keburu disegel. Mari kita duduk bersama dan berdialog dengan kami untuk mencari jalan keluar terbaik."
"Dan kami berharap, penyegelan ini jangan sampai berlangsung lama, kasihan kepada siswa yang belajar di lembaga pendidikan di sana,” kata Mohammad Tarsun, kepada sejumlah wartawan, Kamis (20/9/2018).
Menurut Tarsun, sebelumnya pihaknya telah melakukan komunikasi dengan beberapa penghibah lahan.
Dan mereka sudah bersedia untuk berdialog bersama dengan Dindik Pamekasan, membicarakan bagaimana jalan terbaik mengatasi persoalan yang mereka hadapi ini.
Dikatakan, dengan penyegelan ini tentunya proses belajar mengajar di sekolah itu terganggu.
Karenanya, ia meminta tim Dindik Pamekasan untuk turun langsung ke lapangan, mengupayakan bagaimana agar proses belajar mengajar tetap bejalan dengan baik.
Misalnya, mencari tempat sementara bagi anak didik, apakah di rumah warga sekitar atau di tempat lain, yang penting siswa tetap bisa belajar, walau dengan kondisi seadanya.
“Bisa juga bergabung dulu ke lembaga pendidikan lainnya yang terdekat,” kata Mohammad Tarsun.
Sebelumnya, para pemilik lahan di SDN Bujur Barat 2 Kecamatan Batumarmar, SDN Plakpak 3 Kecamatan Pegantenan dan SDN Palesanggar 3 Kecamatan Pegantenan, menyegel ketiga sekolah itu.
Para pemilik lahan menilai pemerintah setempat ingkar janji. Para pemilik lahan dijanjikan akan diangkat PNS jika menghibahkan lahannya untuk dibangun sekolah.
Namun, setelah 15 tahun menunggu janji itu, para pemilik lahan tak juga diangkat sebagai PNS
Namun, menurut catatan Dindik Pamekasan, ada 46 lembaga pendidikan lagi yang terancam akan disegel para pemilik lahan.
Sekolah-sekolah itu di antaranya SDN Rek-Kerek 4, SDN Bulangan Barat, SDN Sana Laok 2, SMPN 1 Pagantenan, SDN Palesanggar 1, SDN Tanjung 3, SDN Tanjung 1, SDN Plakpak 3, SDN Palesangger 2, SDN Tolanto Raja 5, SDN Pangereman 4, SDN Panaguan 1, SMPN 1 Pasean, SDN Panaan, SDN Bajang 1, SDN Bujur Timur 1, SDN Pakong 7, SDN Palesanggaer 3, SMAN 1 Waru, SDN Tebul Timur 3, SDN Tebul Barat, SDN Pasanggar 5, SDN Pasangger 2, SDN Bujur Timur 2.
Kemudian SDN Pasanggar 3, SDN Binsang 3, SDN Bujur Barat 2, SDN Bulangan Haji 1, SDN Sana Tengah 1, SDN Waru Timur 3, SDN Tebul Timur 3, SDN Batu Kalangan 1, SMPN Palengaan, SDN Ambender 4, SDN Dasok 1, SMP Satu Atap Plakpak, SDN Potoan Daya 2, SDN Ambender 2, SDN Plakpak 2, SDN Pasanggar 4, SDN Plakpak 6, SDN Rangperang Daya 3, SDN Plakpak 7, SDN Waru Barat 5, SDN Tagangser 4, dan SDN Batu Bintang 7, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.