Tersambar Petir, Toni Meregang Nyawa dan Sonik Terpental
Beberapa dari pekerja bertedu tak jauh dari Toni dan Sonik namun hanya dua orang ini yang tersambar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Ratu Ayu Desiani
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Dua orang pemetik cengkeh, Mohammad Toni (20) dan Sonik (42) disambar petir di siang bolong, Kamis (20/9/2018) sekitar pukul 14.00 WITA.
Akibat kejadian itu, Tonik, pria asal Lombok, Nusa Tenggara Barat tewas sedangkan Toni tubuhnya terpental.
Sebelum kejadian, korban sedang memerik cengkeh di Banjar Keduran, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Klian Banjar Keduran, Putu Agus Dharma Susila saat ditemui di ruang jenazah RSUD Buleleng mengatakan, korban Toni bekerja memetik cengkeh di kebun milik Kadek Rudi.
Pengerjaan dimulai sejak pukul 08.00 WITA namun memasuki siang hari, cuaca tiba-tiba berubah menjadi mendung.
Hujan pun mulai mengguyur. Saat itu, korban Toni memutuskan untuk berteduh di bawah pohon cengkih bersama rekannya Sonik (42).
Baca: Guntur, Petir, dan Hujan, Cuaca yang Sempurna untuk Buaya Kawin
Saat berteduh itu lah, petir tiba-tiba menyambar pohon cengkeh tempat korban berteduh sehingga mengenai tubuh korban Toni dan Sonik.
Akibat sambaran itu, korban Toni langsung terkapar dan tewas di tempat kejadian perkara.
Sementara korban Sonik terlempar hingga beberapa meter, dan berhasil selamat meski menderita sejumlah luka bakar dibagian dada.
Kini korban Sonik tengah menjalani perawatan di RS Kertha Usada.
Di lokasi kejadian sebenarnya ada 20 orang yang sedang bekerja memetik cengkeh.
Beberapa dari pekerja bertedu tak jauh dari Toni dan Sonik namun hanya dua orang ini yang tersambar.
Hingga kini, jenazah Toni masih dititipkan sementara waktu di ruang jenazah RSUD Buleleng, sembari menunggu keluarga dari Lombok datang untuk menjemput. (*)