Mati Mendadak, Pembudidaya Ikan Banua Lawas Mulai Resah
Informasi didapatnya, belum adanya tim DLHD turun ke lapangan, dengan alasan masih banyak kesibukan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KOTABARU - Beberapa pemilik kolam ikan, khususnya ikan air tawar di Desa Banua Lawas (Cantung), Kecamatan Kelumpang Hulu Kotabaru mulai resah. Itu menyusul ada kejadian, ikan di kolam mereka mati secara tiba-tiba.
Kematian ikan secara mendadak mulai meresahkan pemilik usaha budi daya ikan tersebut, karena kejadian itu kali kedua setelah kejadian serupa terjadi pada 17 September 2017 lalu.
Mereka menduga penyebab kematian beberapa ekor ikan di kolam terjadi berapa hari lalu, diduga akibat limbah dari pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Banua Lawad Lestari (BLL) beroperasi di hulu sungai.
Baca: Kisah Remaja Asal Minahasa 49 Hari Terombang-ambing Hingga Laut Guam, Ini Cara Ia Bertahan Hidup
Merembes dari guntung-guntung (lobakan) kemudian mengalir melalui bantaran sungai Cantung, Kecamatan Kelumpang Hulu yang dimanfaatkan pembudidaya untuk air kolam ikan.
"Sungai Cantung ini mengaliri berapa desa yaitu, Banua Lawas, Sungai Kupang dan Karang Payau. Baru larut ke muara Cantung kemudian terus ke laut," kata Saijul Kurnain pemerhati lingkungan di Kecamatan Kelumpang Hulu.
Menurut Saijul, beberapa hari lalu persoalan ini sudah disampaikan ke Dinas Lingkugan Hidup Daerah (DLHD) Kotabaru yang berjanji akan turun ke lapangan pada Senin atau Selasa (24-25/9).
"Ditunggu-tunggu tapi tidak ada," ucap Saijul kepada banjarmasinpost.co.id, Rabu (26/9/2018).
Informasi didapatnya, belum adanya tim DLHD turun ke lapangan, dengan alasan masih banyak kesibukan.
"Di DLHD kan banyak orangnya. Berarti DLHD tidak peduli dengan lingkungan khususnya kelestarian air sungai yang tercemar. Ada apa dengan DLHD Kabupaten Kotabaru ini," tuding Saijul.
Saijul menambahkan, kabarnya tim DLHD tidak turun ke lapangan. Akan tetapi hanya akan memanggil pihak perusahaan.
"Ini sudah yang kedua kalinya PT BLL mencemari Sungai Cantung, tapi tidak ada sanksi dari DLHD Kotabaru," ujarnya.
Padahal mulai Sabtu 22 September, PT BLL oleh beberapa warga Banua Lawas (Cantung) aktivitas pabrik di tutup sampai menunggu tindakan Pemkab Kabupaten Kotabaru khususnya DLHD.
"Memang PT BLL sampai saat ini masig suplai air bersih untuk warga yang terkena dampak limbah," tandasnya.
Hingga berita diturunkan pihak manajemen, PT BLL belum bisa dikonfirmasi. (BANJARMASINPOST.co.id/helriansyah)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Pemilik Kolam Ikan Banua Lawas Mulai Resah, Warga Minta Tim Turun ke Lapangan,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.