Apel Hari Kesaktian Pancasila di Lapas Banjarbaru, 7 Pegawai Dapat Penghargaan
Seluruh pegawai dan warga binaan permasyarakatan Lapas Banjarbaru mengikuti Apel Hari Kesaktian Pancasila.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seluruh pegawai dan warga binaan permasyarakatan Lapas Banjarbaru mengikuti Apel Hari Kesaktian Pancasila.
Kalapas Banjarbaru Abdul Aziz mengatakan nilai-nilai Pancasila sebagai perekat bangsa tetap kokoh meski sudah berkali-kali di goncang oleh pemberontakkan dan percobaan pergantian falsafah bangsa.
"Menjaga semangat nilai-nilai Pancasila dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah modal awal bagi pegawai Kementerian Hukum dan HAM dalam menapak cita-cita perjuangan para pahlawan kita" kata Abdul Aziz dalam pembacaan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Senin (1/10/2018).
Abdul Aziz mengatakan seluruh rakyat Indonesia sudah menyepakati bahwa nilai dasar Pancasila adalah merupakan jiwa bangsa.
Pancasila, kata Abdul Aziz, juga mrupakan hembusan nafas rakyat Indonesia yang terkenal dengan semangat gotong royong, mufakat dan kekeluargaan.
Apel Hari Kesaktian Pancasila tahun ini diwarnai dengan pemberian penghargaan pada para petugas LP Banjarbaru yang berprestasi dan penuh inovasi.
Ada 7 pegawai yang mendapat penghargaan yang diambil dari seluruh bagian yang ada di LP Banjarbaru.
Aziz berharap, ketujuh pegawai ini tidak menghentikan kreatifitas dan inovasinya dalam pengembangan Lapas Banjarbaru.
"Ketujuh pegawai berprestasi menjadi contoh seluruh pegawai dalam berkarya di Lapas Banjarbaru," kata Abdul dalam keterangan tertulis.
"Hal ini sesuai dengan tema Hari Kesaktian Pancasila tahun ini yaitu Pancasila sebagai landasan kerja Mencapai prestasi bangsa. Maka bekerjalah dengan semangat Pancasila untuk mencapai prestasi yang memuaskan," tambahnya.
Satu diantara pegawai yang mendapat penghargaan, Ahmad Syafiq menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh Kalapas.
"Bahwa apa yang telah kami lakukan ternyata mendapat perhatian dari Bapak Kalapas. Kami sangat terkejut sekaligus bangga karena hal ini. Karena selama ini, bila dibandingkan dengan reward, justru lebih banyak punishment yang didapat oleh pegawai. Baik karena pelanggaran disiplin pegawai itu sendiri atau pelanggaran pidana," kata Syafiq.
Baca: Kisah Pilu Keluarga Mandagi: Tertimbun Runtuhan Hotel Roaroa di Palu, hingga Kecelakaan Pesawat
Baca: Ini Tanggapan Gubernur Sumsel Terkait Korupsi Dana Bansos yang Ditangani Kejagung
Baca: Pulang Ibadah Haji, Asri Welas Dapat Oleh-oleh Hamil
"Oleh karenanya saya ajak rekan semua untuk selalu bekerja dngn penuh semangat dan penuh dedikasi agar tidak ada lagi punishment yg didapat di masa mendatang," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.