BPBD Kaltim Dinilai Tidak Peka dan Kurang Tanggap
BPBD Kaltim dinilai tidak peka dan tidak tanggap dengan musibah yang terjadi pada 28 September silam, yang telah menewaskan ratusan korban jiwa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim dinilai tidak peka dan tidak tanggap dengan musibah gempa tsunami di Donggala-Palu, 28 September silam, yang telah menewaskan ratusan korban jiwa.
Bahkan, Minggu (30/9/2018) kemarin tertempel tulisan kantor BPBD Kaltim disegel oleh pegawai BPBD Kaltim sendiri yang merasa malu dengan instansi tempatnya mengabdi.
Diberitakan sebelumnya, setelah tulisan yang berisi 'Disegel (Dalam Pengawasan) Masyarakat Terdampak Gempa Donggala-Palu' di gerbang masuk, difoto, lalu di share ke sejumlah grup WA kemudian tulisan tersebut dilepas kembali.
"Tulisan itu sengaja dipasang sebagai shock terapi, karena ada musibah besar, tapi dari BPBD Kaltim belum ada tindakan," ucap Maulana, pegawai BPBD Kaltim Bidang Kedaruratan dan Logistik.
"Saya sebar juga ke grup WA yang ada pimpinan kami," tambahnya.
Baca: Upaya Cegah Korupsi, Mendagri Ajak Kepala Daerah Kaltim dan Sumsel Terpilih ke KPK
Selama ini jajaran pimpinan dari BPBD Kaltim tidak peka dengan adanya musibah kebencanaan, kendati musibah yang terjadi bukan di wilayah Kaltim.
"Dari atas tidak ada perintah atau apapun terkait dengan kejadian di Donggala-Palu, jika tidak menugaskan personel BPBD Kaltim ke lokasi musibah, paling tidak disini bangun posko penerimaan bantuan, atau melakukan penggalangan dana," ucapnya.
"Ini pribadi saya saja, makanya saya buat tulisan itu, karena relawan saja bisa, mereka punya kepedulian,
Bahkan, saat gempa juga terdampak hingga ke Samarinda dan daerah sekitarnya, jajaran pimpinan juga tidak ada menginstruksikan untuk ke lokasi kerumunan massa guna membantu masyarakat, maupun tindakan lainnya.
"Saya harap pimpinan dapat peka dengan adanya peristiwa seperti ini," tutupnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Frederik Bid akhirnya buka suara terkait dengan tudingan yang menimpa BPBD Kaltim.
Ditemui di Kantor Gubernuran Kaltim, Senin (1/10) pagi tadi, Frederik menampik tudingan tersebut, dia menilai tudingan tersebut tidak lah benar.
"Itu tidak benar, siapa yang bilang seperti itu, laporkan ke kita. Saya ini punya pin bencana loh, kalau ada bencana saya juga merasakan, keluarga saya juga banyak di sana, jadi kenapa kita tidak peduli," ucapnya, Senin (1/10/2018).
"Kami hanya mengakomodir saja, seluruh kementerian bertangung jawab," tegasnya.