Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBI Selenggarakan Pelatihan Juru Bicara Pancasila di Ambon

Pelatihan ini dimaksudkan untuk menggemakan kembali semangat Pancasila sebagai ideologi Negara yang semakin menurun.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KBI Selenggarakan Pelatihan Juru Bicara Pancasila di Ambon
Istimewa
Foto ilustrasi Pelatihan juru bicara Pancasila. 

TRIBUNNEWS.COM - Komunitas Bela Indonesia (KBI) menghelat pelatihan Juru Bicara Pancasila sesi ke-4 di Ambon pada Juma pekan lalu.

Pelatihan ini dimaksudkan untuk menggemakan kembali semangat Pancasila sebagai ideologi Negara yang semakin menurun.

Dalam pelatihan, peserta diajak untuk merumuskan dan mendiskusikan tentang keresahan dan potensi di Maluku dalam konteks keberagaman dan kebangsaan.

Baca: Orangtua Tak Bisa Lunasi Biaya Persalinan, Bayi di Tangerang Dibawa Kabur Bidan

Baca: Top Scorer Serie A: Si Jumat dari Polandia

“Pancasila itu seperti air yang bisa memadamkan api. Kalau kegiatan seperti pelatihan Juru Bicara Pancasila ini banyak dilakukan, nilai-nilai Pancasila kita amalkan dan sebarkan maka bisa memadamkan api-api kebencian dari paham lain yang ingin mengganti Pancasila,” papar Lintje, seorang mama dari Pulau Seram, peserta perwakilan Komunitas INAURITETU saat mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.

Selain itu, keberanian untuk berdialog secara langsung perlu ditingkatkan kembali, “Kita tidak bisa berdamai kalau kita tidak berjumpa,” tambah Georgie, seorang peserta perwakilan Komunitas JMP-Ambon.

Diskusi reflektif terkait keresahan dan potensi ini semakin menyulut semangat dan menambah kesadaran para peserta untuk sama-sama memperjuangkan Pancasila sebagai pegangan bersama bangsa ini.

Hari kedua, peserta pelatihan Jubir Pancasila yang diselenggarakan Komunitas Bela Indonesia (KBI) ini dilatih untuk bisa menulis dan berdebat.

BERITA TERKAIT

Salah satu peserta perwakilan dari Hikayat Tanah Hitu, Faisal Pelu, mengungkapkan keresahannya, “Terorisme yang meresahkan saat ini adalah terorisme milenial, yaitu terorisme di media sosial.”

Karena itu, selain untuk menunjukkan eksistensi diri dan mengungkapkan gagasan, “Kemampuan menulis juga menjadi sangat penting bagi seorang juru bicara Pancasila sehingga bisa menyeimbangkan narasi-narasi negatif yang berseliweran di medsos,” papar Fahd dalam penjelasan materinya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas