Pascagempa dan Tsunami, 49 Persen Jaringan BTS di Sulteng Sudah Pulih
Selain menunggu listrik dari PLN, ia mengatakan genset-genset juga dikerahkan untuk menjamin ketersediaan jaringan di daerah bencana
Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Nurcholis Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatikan Rudiantara menyebut hari ke-4 pasca bencana gempa dan tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah kondisi jaringan BTS (Base Transceiver Station) yang sudah menyala mencapai 49 persen.
Selain menunggu listrik dari PLN, ia mengatakan genset-genset juga dikerahkan untuk menjamin ketersediaan jaringan di daerah bencana.
Baca: Sandiaga Bantu Kaum Muda Galang Dana Bagi Korban Bencana Sulawesi Tengah
"Jadi kami pakai genset itu juga tergantung solar. Tapi Pak Jonan (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan) akan support tentang penyediaan solar," kata Rudiantara, di Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Selain itu Ruadiantara menyebut pemerintah bakal menyiapkan pusat komunikasi alias call center terkait bencana gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Dimana fasilitas ini berfungsi sebagai tempat bertanya dan mengadu untuk para korban gempa maupun kerabatnya lantaran saat ini komunikasi masih terbatas.
"Akan dibuat di sini dan di Palu, jadi di Palu itu mirror dengan di sini," ujar Rudiantara.
Untuk menggunakan call center, masyarakat tinggal mendatangi posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Palu.
Fasilitas itu juga bakal dibuat di Donggala atau daerah lainnya yang terdampak bencana.
"Karena percuma dibuatkan di sana kalau komunikasi masih belum ada," kata Rudiantara.
Selain memulihkan jaringan di sana, Kominfo juga telah menyediakan fasilitas wi-fi bagi masyarakat.
Baca: Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak Gelar Sosialisasi Internet Cerdas di Biak Barat
Sementara bagi tim penyisir akan disediakan telepon satelit.
"Untuk masyarakat wifi ada 38 yang aktif dan di Kota Palu ada 10 yang gratis," kata dia.