Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Korban Gempa Palu Ada di Tanjung Selor, Cari Suaminya yang Merantau di Berau

Bencana gempa dan tsunami Donggala dan Palu Sulawesi Tengah menyisakan luka yang mendalam bagi para korban.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 5 Korban Gempa Palu Ada di Tanjung Selor, Cari Suaminya yang Merantau di Berau
Tribun Kaltim/Muhammad Arfan
Norma sekeluarga saat menikmati makanan di Kantor BPBD Kalimantan Utara, Jalan Jeruk, Tanjung Selor, Rabu (3/10/2018). 

Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Bencana gempa dan tsunami Donggala dan Palu Sulawesi Tengah menyisakan luka yang mendalam bagi para korban.

Sampai saat ini, banyak masyarakat Sulawesi Tengah masih trauma. Bahkan beberapa terpaksa memilih keluar dari Pulau Sulawesi mencari tempat yang aman dan bisa menata kehidupan yang baru.

Lima orang warga Pantoloan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Sulawesi Tengah dilaporkan BPBD Kalimantan Utara terpaksa harus ke Kalimantan mencari jejak keluarganya yang merantau.

Baca: Pernah Pimpin Pasukan Mengapa Prabowo Bisa Dikelabui Ratna Sarumpaet? Dahnil Anzar Beri Penjelasan

Kelima warga Palu tersebut adalah H Ali (55), Norma (40), Risto (25), Andrianto (14) dan Murliani (10). H Ali bersepupu dengan Norma. H Ali aslinya adalah warga Kendari, Sulawesi Tenggara.

Sedangkan Norma, adalah ibu dari Risto, Andrianto, dan Murliani. H Ali mengantarkan Norma mencari suaminya bernama Idris yang menurut informasi bekerja di Berau.

Ketiganya saat ini ditampung di Kantor BPBD Kalimantan Utara, Jalan Jeruk, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Kelimanya semalam (2/10/2018), diinapkan di hotel untuk memulihkan staminanya.

Berita Rekomendasi

"Tadi malam juga kita antar ke RSUD untuk cek kesehatan. Salah satunya, Risto, sempat trauma berat. Dan saat ini masih trauma, tetapi tidak seperti semalam parahnya," kata Koordinator Lapangan BPBD Kalimantan Utara Asnawi saat disua Tribunkaltim.co, Rabu (3/10/2018).

Baca: Ratna Sarumpaet Berbohong, Gibran Rakabuming Tanggapi Permintaan Maaf Fadli Zon hingga Rizal Ramli

Pasca gempa dan tsunami melanda, kelimanya berangkat dari Pantoloan menuju Tarakan dengan kapal KM Lambelu. Ia kemudian melanjutkan perjalanan ke Tanjung Selor menggunakan speedboat.

"Mereka tiba kemarin sore. Tujuan akhirnya adalah Batu Putih, Kabupaten Berau. Kami dapat laporan bahwa ada masyarakat di pelabuhan, korban gempa. Kami koordinasikan dengan BPBD Bulungan, Dinas Sosial dan lainnya kemudian menindaklanjuti laporan tersebut," katanya.

Benar adanya, tim BPBD lantas membawa kelimanya ke RSUD Soemarno Sosroatmodjo Bulungan untuk diperiksa kesehatannya. Usai kondisinya membaik, mereka diinapkan di salah satu hotel di Jalan Sengkawit.

Hari ini kelima korban gempa tersebut akan dijemput BPBD Kabupaten Berau. Adapun Idris, suami Norma sudah terkonfirmasi keberadaannya.

"Alamat suaminya sudah diketahui. Dan Ibu Norma sendiri sering berkomunikasi jarak jauh dengan suaminya itu," kata Asnawi.

Pengamatan Tribunkaltim.co, kelimanya sangat terpukul dengan musibah gempa dan tsunami di Palu. Kondisi Norma dan anak sulungnya, Risto tampak masih melemah. Sedang dua anaknya lagi, yakni Andrianto dan Muryani tampak syok dan susah berucap satu kata pun.

Sedang H Ali, sepupu Norma kondisinya masih sehat bugar.

"Insyaallah, kalau sudah sampai di Berau, ketemu suaminya, saya pulang lagi ke Sulawesi, ke Kendari. Karena saya memang tinggal di Kendari. Kebetulan hari Jumat siang sebelum gempa itu, saya dalam perjalanan dari Kendari ke Palu untuk melihat sepupu saya ini. Ternyata belum sampai di rumahnya, terjadi gempa dan tsunami," katanya.

"Sesudah bencana itu saya naik ojek dari Palu ke Pantoloan. Dan ketemunya di gunung, karena mereka mengungsi semua," kata H Ali. (wil)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas