Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Narapidana Asal Sulteng Kabur, TNI Polri Perketat Pintu Masuk Ke Samarinda

wilayah Kaltim, terutama Samarinda menjadi salah satu daerah yang paling dekat dengan wilayah Sulteng.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Antisipasi Narapidana Asal Sulteng Kabur, TNI Polri Perketat Pintu Masuk Ke Samarinda
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Salah seorang tahanan bertahan di dalam Lapas Klas IIA Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10/2018). Pascagempa yang mengguncang Palu pada Jumat (28/9/2018) lalu, kondisi Lapas rusak berat dan tahanan banyak yang melarikan diri. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - TNI dan Polri memperketat pintu masuk ke Samarinda, sebagai antisipasi masuknya narapidana asal Sulawesi Tengah (Sulteng), yang kabur saat bencana gempa dan tsunami melanda wilayah tersebut pada 28 September silam.

Diperketatnya penjagaan di daerah pintu masuk Samarinda dikarenakan wilayah Kaltim, terutama Samarinda menjadi salah satu daerah yang paling dekat dengan wilayah Sulteng.

Terlebih pada kondisi tengah tanggap darurat seperti ini, dapat dimanfaatkan oleh para narapidana untuk kabur keluar dari Sulteng.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Vendra Riviyanto menjelaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kanwil Kemenkum HAM Kaltim, terkait dengan data narapidana yang kabur dari rumah tahanan, maupun lembaga pemasyarakatan di Sulteng pasca terjadinya gempa dan tsunami.

"Kita masih tahap koordinasi dengan Kemenkum HAM, termasuk dengan data kita minta ke mereka," ucapnya, Sabtu (6/10/2018).

Lanjut dia menjelaskan, selain berkoordinasi dengan Kemenkum HAM, jajaran Polresta Samarinda juga berkoordinasi dengan Dit Tahti Polda Kaltim. Setelah itu akan ada upaya teknis yang dilakukan oleh kepolisian, guna mencegah, serta membantu penangkapan narapidana jika masuk ke Samarinda.

Baca: Warga Lamongan Korban Gempa dan Tsunami Palu Pilih Pulang Kampung

Berita Rekomendasi

"Hingga saat ini belum ada indikasi narapidana yang masuk ke Samarinda, belum ada laporan masuk ke kami. Langkah teknis kita lakukan bersama Kemenkum HAM untuk antisipasi, serta lakukan penangkapan jika ada yang masuk ke Samarinda," jelasnya.

Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda Letkol Inf M Bahrodin memerintahkan kepada Babinsa, bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas, serta petugas kelurahan untuk memeriksa warga baru yang bermukim di wilayah Samarinda, terutama pasca terjadinya gempa dan tsunami.

"Kami ini hanya perbantuan saja kepada Polri, tapi kita kerahkan Babinsa bersama Bhabinkamtibmas untuk dapat deteksi warga baru, agar dapat cek asal usulnya, serta keperluannya," terangnya.

"Kalau ada indikasi yang kabur ke sini (Samarinda) tentu akan kita lakukan penagkapan, makanya penting peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk dapat cek warga di daerahnya," tambahnya.

Dia menilai, saat ini belum ada indikasi narapidana yang kabur ke Samarinda, bahkan pihaknya selalu melakukan pengecekan terhadap penumpang yang ikut kapal ke Samarinda.


"Kapal yang dari Samarinda untuk antar barang ke sana (Sulteng), saat kembali ke sini tidak ada narapidana yang mencoba ikut," jelasnya.

"Indikasinya mereka lewat jalur darat ke wilayah Sulawesi, tapi tidak menutup kemungkinan ke sini, makanya kita juga cek kapal-kapal yang kembali ke sini," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas