Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

500 Perempuan Warga Gulurejo Kulonprogo Nyanting Bareng di Acara Jogja International Batik Biennale

Agenda nyanting massal digelar di Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Sabtu (6/10/2018) kemarin.

Editor: Sugiyarto
zoom-in 500 Perempuan Warga Gulurejo Kulonprogo Nyanting Bareng di Acara Jogja International Batik Biennale
Tribun Jogja/ Singgih Wahyu
Ratusan perempuan mencanting bersama dalam Gebyar Sewu Canthing di Gulurejo, Lendah, Sabtu (6/10/2018) 

TRIBUNNEWS.COM - Agenda nyanting massal digelar di Desa Gulurejo, Kecamatan Lendah, Sabtu (6/10/2018) kemarin.

Sekitar 500 perempuan kompak menorehkan malam (lilin dalam proses pembuatan batik) pada jajaran kain mori sepanjang sekitar 1000 meter.

Para perempuan itu merupakan warga desa Gulurejo yang merupakan wilayah sentra kerajinan batik di Kulonprogo.

Kegiatan itu mewarnai acara Gebyar Sewu Canthing yang digelar Pemerintah kabupaten Kulonprogo untuk menyemarakkan rangkaian acara Jogja International Batik Biennale (JIBB) 2018.

GKR Hemas mengatakan Yogyakarta telah dua kali ditasbihkan sebagai Kota Batik Dunia dan ini harus tetap dijaga oleh semua pihak agar gelar itu tak berpindah ke negara atau kota lain.

Baca: Budiman Sudjatmiko Tantang Debat Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rocky Gerung hingga Dahnil Anzar

Gelar itu bukan tanpa dipegang Yogyakarta karena keberadaan batik di wilayah ini sarat dengan sejarah dan filosofi kehidupan manusia.

"WCC Sebentar lagi akan melakukan penilaian kembali. Ini harus dipertahankan dan didukung oleh kabupaten/kota di DIY. Jangan sampai gelar itu jatuh ke negara atau kota lain,"kata dia. (tribunjogja)

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas