LPDB-KUMKM Ajak Universitas Jember Kembangkan Bisnis Startup
Universitas Jember sudah memiliki inkubator bisnis yang berada dalam badan Science Techno Park
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usah Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengajak Universitas Jember mengembangkan bisnis startup para mahasiswa atau wirausaha pemula.
Apalagi Universitas Jember sudah memiliki inkubator bisnis yang berada dalam badan Science Techno Park (STP).
"LPDB memiliki skema pembiayaan bagi para startup atau wirausaha pemula. Kita menyiapkan pembiayaan bagi para startup yang visible, namun belum bankable secara agunan," kata Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo saat seminar nasional bertema Aktualisasi Generasi Milenial Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Menuju Indonesia Emas 2045, di kampus Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (14/10).
Langkah menuju kerja sama tersebut, kata dia tinggal menunggu business plan yang diajukan pihak Universitas Jember.
Langkah seperti ini sudah pas, saat universitas sudah memiliki koperasi mahasiswa, anggotanya 32 ribu mahasiswa, hingga sudah memiliki platform bagi pemasaran online.
"Kita sudah tahu produk-produk yang dihasilkan Kopma, ada UKM produsen, hingga di hulu ada platform marketing online. Kita bantu dari sisi permodalan untuk pengembangan usahanya," kata Braman.
Ia mengakui tidak bisa berjalan sendiri tanpa pihak ketiga sebagai pihak penyalur dana bergulir (bank dan lembaga keuangan bukan bank), serta perusahaan penjaminan (Perum Jamkrindo).
Baca: Thomas Lembong Sebut Regulasi Startup Tak Perlu Diatur Ketat
Jadi, para mitra LPDB-KUMKM (LKB, LKBB, dan koperasi) yang akan menyalurkan dana bergulir melalui kerjasama dengan inkubator universitas. Di dalamnya mencakup pendampingan bagi para startup dan wirausaha pemula.
"Itu bagi wirausaha pemula yang sudah memiliki usaha minimal enam bulan dan maksimum tiga tahun, termasuk mahasiswa perguruan tinggi. Juga, harus memiliki pembukuan yang baik. Nilai pinjaman yang ditawarkan sebesar Rp50 juta hingga Rp250 juga," jelas Braman.
Di samping itu, kata Braman, bagi para startup dan wirausaha pemula yang sudah memiliki badan hukum (UD, CV, atau PT) bisa langsung berhubungan dengan LPDB-KUMKM.
"Bila melalui mitra LPDB, bunganya maksimal 9,5%. Tapi, bila langsung ke LPDB, bunganya sebesar 4,5% pertahun menurun," ungkap Braman.
Braman berharap agar Kopma Universitas Jember terus diperkuat dan diperbesar secara kelembagaan.
"Semakin banyak anggota, maka koperasi akan semakin maju dan sejahtera anggota. Lebih dari itu, koperasi milenial tidak lagi menjalankan bisnis secara konvensional, karena sekarang sudah memasuki era ekonomi digital. Era digital merupakan bisnis masa depan, termasuk bagi koperasi," tandas Braman.
Baca: KPK Panggil 13 Saksi Terkait Kasus yang Menyeret Bupati Malang
Karena, bagi Braman, koperasi milenial itu harus bergerak maju dan mampu mengadaptasi model bisnis non konvensional, sehingga dapat di-scalling up, relevan, dan market solution.