Sandiaga Uno Tanggapi Guru SMAN 87 Jakarta yang Viral Mendoktrin Siswanya untuk Anti-Jokowi
Calon wakil presiden (Cawapres) Sandiaga Uno turut mengomentari tindakan seorang guru SMAN 87 Jakarta berinisial N.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Calon wakil presiden (Cawapres) Sandiaga Uno turut mengomentari tindakan seorang guru SMAN 87 Jakarta berinisial N.
N diduga mendoktrin siswa-siswanya agar anti-Jokowi saat pelajaran agama di masjid.
Cawapres yang akan mendampingi Prabowo Subianto ini mengatakan, pihaknya menginginkan agar iklim politik dibuat sesejuk mungkin.
"Tentunya kita ingin politik sejuk, sesuai aturan. Di beberapa wilayah (saya imbau) untuk menjaga aturan agar taat dan tidak mengirimkan pesan yang salah," ujarnya di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Selasa (16/10/2018).
Sandiaga Uno mengatakan, telah melakukan evaluasi mengenai proses sosialisasi yang dilakukan oleh pihaknya.
Dia mengimbau agar semua masyarakat berkampanye secara sejuk.
"Hari ini kita lakukan evaluasi bagaimana melakukan proses sosialisasi. Kami mengimbau semua lapisan masyarakat berkampanye secara sejuk," ujar Sandiaga Uno.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala SMAN 87 Jakarta Patra Patiah mengatakan, laporan itu bermula dari pesan singkat misterius, Kamis (4/10/2018).
Pesan itu berisi tuduhan guru N mengumpulkan anaknya dan siswa lain di masjid.
Mereka kemudian diputarkan video gempa di Palu, Sulawesi Tengah. N dituduh menyebut banyak korban yang bergelimpangan akibat Jokowi.
Kasus keluhan seorang murid yang mengaku didoktrin anti-Jokowi pun sempat viral di media sosial.
Saat dimintai keterangan oleh kepala sekolah SMAN 87, N tak mengakui laporan itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.