Sering Terlihat Melamun, Pria Ini Terjun Dari Lantai 5 di Medan
-Dentuman keras di lantai dua Thamrin Plaza pada pukul 10.30 WIB sempat mengangetkan pengunjung dan penjaga toko.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN --Dentuman keras di lantai dua Thamrin Plaza pada pukul 10.30 WIB sempat mengangetkan pengunjung dan penjaga toko.
Awalnya, pengunjung dan penjaga toko mengira suara itu berasal dari barang yang jatuh.
Setelah dicek, ternyata seorang pria bunuh diri dengan cara melompat dari lantai lima.
"Kami lihat sudah telungkup orangnya. Enggak berani kami mendekat," kata seorang wanita sembari merekam peristiwa ini, Senin (15/10).
Perempuan berambut panjang itu mengatakan, begitu melihat korban bersimbah darah, sejumlah petugas keamanan langsung berlari ke dekat eskalator.
Mereka mengambil dua buah spanduk, dan menutupi jenazah korban.
"Kaget juga kami tadi. Setelah didatangi sekuriti, baru lah kami tau ada orang bunuh diri," terang wanita tersebut.
Pascakejadian, video dan foto jenazah korban beredar di media sosial.
Baca: Antar Makanan, Pengemudi Ojek Online Ini Foto Bareng Artis Sinetron Irish Bella
Terlihat jelas, bahwa korban dalam posisi telungkup dengan wajah menempel di lantai.
Sebelum dievakuasi, terlihat ceceran darah menggenang di dekat eskalator.
Salah satu saksi mata bernama Sriwati mengatakan, ia sering melihat korban datang ke Thamrin Plaza.
Menurutnya, korban datang sendirian. Sebelum kejadian, Sriwati melihat laki-laki bertubuh gempal ini mondar-mandir di lantai lima.
Tak lama kemudian, lelaki tersebut menhilang.
Baca: Pengantin Baru di India Bunuh Diri Setelah Bertengkar Soal Toilet
"Saya lihat dia berdiri di depan kaca. Setelah itu enggak nampak lagi. Ternyata dia sudah di bawah (lantai dua)," kata Sriwati.
Pascakejadian, Tim Inafis Polrestabes Medan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari penyelidikan awal, korban bernama Hendra Kusuma (44) warga Jalan Yose Rizal No 33/41 Medan.
Saat polisi melakukan olah TKP, terjadi keributan antara sejumlah jurnalis dengan sekuriti.
Pasalnya, seorang sekuriti berseragam safari melarang awak media mengambil gambar.