Kapolres Blitar Main Sepak Bola Api untuk Memeriahkan Hari Santri Nasional
Selain pandai menyanyi, ternyata Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridhoa lincah di lapangan rumput.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Selain pandai menyanyi, ternyata Kapolres Blitar AKBP Anisullah M Ridhoa lincah di lapangan rumput.
Hal Itu dibuktikan, saat timnya, Polres Blitar melawan kesebelasan dari tim sepak bola Pagar Nusa, Kabupaten Blitar, yang berlangsung di Lapangan Sepak Bola, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Rabu (17/10) malam
Tak main-main, bukan bola biasa yang ditendangnya. Namun, kedua kesebelasan itu bermain sepak bola, dengan bola api (terbuat dari sabut kelapa yang dibentuk bulat seperti bola).
Dan, itu terlebih dulu direndam dengan minyak tanah, agar apinya tak mudah padam. Meski hanya persahabatan, namun pertandingan itu berlangsung seru karena ditonton puluhan orang.
M Rijanto, Bupati Blitar dan para pejabat Pemkab Blitar bahkan tak ketinggalan untuk menyaksikan penampilan Anis, dan anak buahnya itu.
Tak luput, Anis jadi pusat perhatian. Meski terlihat agak menahan panas setiap kali menendang bola api, namun mantan Kapolres Bangkalan itu berhasil merobek pertahanan lawan.
Itu setelah Anis mendapat umpan datar dari AKP Amirul Mustakim, Kasat Lantas Polres Blitar.
Sebentar digiringnnya, Akpol 96 itu langsung menyarangkan bola ke gawang lawan, yang memang tanpa dijaga kiper.
Namun, hanya bertahan beberapaa menit, skor unggul 1-0 buat Polres Blitar itu, berhasil dibalas oleh tim Pagar Nusa, yang dikapteni oleh Abdul Munib, ketua Pagar Nusa Kabupaten Blitar.
Rupanya, begitu skor 1-1, pertahanan tim kesebelasan tim yang dikapteni Anis itu terus terdesak.
Beberapa menit kemudian, tim Pagar Nusa kembali menjebol gawang Polres Blitar, hingga pluit berakhir skor tetap unggul buat Pagar Nusa atau 2-1.
"Bolanya panas, wong kita nyeker, nggak boleh pakai sepatu. Kalau menendang apalagi menggiring, ya harus kuat menahan panas."
"Untungnya, kaki kami nggak ada yang melempuh, meski bulu kaki kami terbakar," paparnya.
Meski timnya kalah, namun Anis mengaku senang karena merasa bisa meramaikan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, yang akan berlangsung pada 22 Oktober 2018.
"Tak hanya bolanya panas, namun kakinya pak polisi kuat-kuat, sampai kami agak kewalahan. Untungnya, pertahanan belakangnya (para kasat), bisa kami terobos," tutur Munib.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.