Puluhan Tabung Elpiji Meledak di Peternakan Ayam Kademangan Blitar, 17 Ribu Ayam Hangus
Di saat warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, digegerkan dengan suara ledakan bertubi-tubi, Jumat (19/10/2018) dini hari
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Di saat warga Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, digegerkan dengan suara ledakan bertubi-tubi, Jumat (19/10/2018) dini hari atau sekitar pukul 03.00 WIB.
Bahkan, saking banyaknya suara ledakan itu, hingga membuat warga terbangun dan keluar rumah.
Begitu keluar rumah, warga baru sadar kalau suara ledakan keras yang membangunkan tidurnya itu ternyata berasal dari kandang ayam milik Samsul Ma'arif (35), warga desa setempat. Jarak kandang ayam dengan perkampungan terdekat hanya hitungan meter.
Rupanya, suara ledakan keras yang berlangsung berkali-kali itu berasal dari sekitar 40 tabung elpiji yang meledak di dalam kandang itu.
Dugaanya, salah satu dari tabung yang dibuat untuk menghangatkan suhu dalam kandang itu, regulatornya ngowos.
Begitu membakar kandang dan barang lainnya, satu per satu tabung itu meledak. Akibatnya, dua kandang ayam dan satu gudang buat penyimpanan pakan, ludes terbakar.
Bahkan, ayam potong sebanyak 17.000 ekor, tak bisa diselamatkan dan mati terpanggang.
"Dugaan sementara, kerugian korban mencapai Rp 800 juta karena kandang dan isinya tak bisa diselamatkan," kata AKP Sapto Rahmadi, Kapolsek Kademangan.
Meski kerugiannya sebanyak itu, namun tak ada korban jiwa. Sebab, malam itu atau hampir setiap malam, kandang ayam yang seluas 1.920 m2 itu, tak pernah dijaga. Itu karena lokasinya dekat dengan rumah pemiliknya.
Soal asal api, menurut Sapto Rahmadi, itu diduga berasal dari salah satu tabung elpiji yang ngowos.
Elpiji itu dipakai buat menyalakan kompor di saat malam hari, agar suhu dalam kandang jadi hangat. Tujuannya, agar anak ayam yang rata-rata baru berumur sepekan itu, tak kedinginan dan sehat.
Entah tabung elpiji sebelah mana, yang ngowos itu, rupanya tersambar api, hingga menyambar barang yang ada di sekitarnya.
Seperti tumpukan sekem (kulit padi yang dikelupas), buat alas ayam agar saat tidur jadi hangat. Begitu ada api, barang-barang lainnya, seperti bambu, kardus-kardus, itu dengan mudah tersulut api.
"Karena di situ, ada puluhan tabung elpiji, akhirnya meledak semua, hingga suaranya membangunkan warga, ujarnya.
Meski, kejadiannya diperkirakan berlangsung pukul 03.00 WIB, namun warga dengan cepat bangunkan, dan ramai-ramai berusaha memadamkan api.
Baru setelah didatanngkan dua mobil pemadam kebakaran milik. Pemkab Blitar, api berhasil dipadamkan.
"Karena jaraknya dengan perkampungan warga agak jauh, sehingga api tak sampai menjalarkan rumah warga," pungkasnya.