Tiga Anak Yatim Piatu yang Idap HIV Diusir saat Hari Pertama Sekolah hingga Terancam Hidup di Hutan
Tiga anak yang terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan berinisial H (11), SA (10), dan S (7) diusir dari sekolahnya saat hari pertama bersekolah
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNNEWS.COM - Tiga anak yang terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan berinisial H (11), SA (10), dan S (7) diusir dari sekolahnya saat hari pertama bersekolah di Kabupaten Samosir.
Ketiga anak yatim piatu tersebut merupakan penderita HIV yang berasal dari luar Samosir.
Mulanya, ketiga anak tersebut didatangkan ke RS Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) untuk menjalani perawatan.
Pemkab Samosir kemudian mendaftarkan ketiganya di PAUD Welipa dan SDN-2 Nainggolan.
Namun, para orang tua wali murid di kedua sekolah itu menolak kedatangan ketiga anak itu karena khawatir mereka berada satu kelas bersama anaknya.
"Masyarakat berharap anak-anak tidak di situ. Karena ketiganya tidak berasal dari situ, dan juga masyarakat takut akan menularkan ke anak-anak mereka. Kita ingin adik-adik kita itu memperoleh haknya. Mereka anak-anak yang punya hak untuk sekolah dan mendapatkan pendidikan," kata Berlina selaku Sekretaris Eksekutif Komite AIDS KHBP, Minggu (21/10/2018) yang dilansir TribunWow.com dari VOA.
Selain diusir dari sekolah, Berlina juga mendapatkan peringatan dari warga agar ketiga anak itu keluar dari Kabupaten Samosir paling lambat pada 25 Oktober ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.