Tersangka Rio Menangis, Sudah Merencanakan Pembunuhan Muhajir dan Keluarga 2 Hari Sebelumnya
Tersangka Rio tak segan terisak seolah sangat menyesal sudah turut serta dalam pembunuhan Muhajir dan keluarganya.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Sofyan Akbar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tersangka Rio Suryaningrat menangis di depan Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto dan wartawan usai paparan kasus pembunuhan satu keluarga di Tanjungmorawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
"Saya menyesal telah membunuh Muhajir dan keluarganya. Semoga amal ibadah mereka diterima di sisi-NYA," ucap Rio dengan pengeras suara yang ia pegang, Senin (22/10/2018) di RS Bhayangkara.
Tersangka Rio pun tak segan terisak seolah sangat menyesal sudah turut serta dalam pembunuhan Muhajir dan keluarganya.
Saat melihat Rio menangis, beberapa awak media menceletuk sikap Rio menangis sebagai acting.
Baca: Mantan Kadisperindag dan Bappelitbangda Bandung Barat Menangis di Persidangan Kasus Gratifikasi
"Jangan percaya. Begitu ditangkap langsung menyesal. Saat membunuh mana hati nurani mereka. Jangan percaya acting seorang pembunuh," teriak wartawan.
Sebelumnya, tersangka Rio diberi kesempatan oleh Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto untuk berbicara langsung.
Ia mengakui bahwa awal mula mereka datang ke rumah Muhajir untuk meminjam duit.
"Jadi pertama yang datang itu si Agus Hariyadi, dia mengetuk pintu rumah si Muhajir sekitar pukul 11 malam untuk meminjam duit," kata Rio kepada Kapolda Sumut di depan wartawan, Senin (22/10/2018).
Begitu dibuka pintu, kata Rio, Agus langsung masuk dan meminjam duit.
Setelah si Muhajir hendak masuk dan mengambil duit, Agus langsung memukul kepala belakang Muhajir dengan gagang pistol rakitan.
Baca: Sebutan Gajah Wes Teko Membuat Agus Sakit Hati Lalu Membunuh Muhajir, Istri dan Anaknya
"Di situ baru saya datang dan masuk ke rumah Muhajir dan langsung mengikat tangannya ke belakang dan menutup mulutnya dengan lakban," ujar Rio.
Ia mengaku, nekat melakukan pembunuhan tersebut karena diajak Agus.
Dua hari sebelum pihaknya melakukan pembunuhan, tersangka A mendatangi dirinya dan bercerita tentang istri Muhajir, Suniati yang sering mengejeknya dengan sebutan 'Pasukan Gajah'.