Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerakan Pemuda Ansor Mengakhiri Rangkaian Kirab Satu Negeri di Yogyakarta

Gerakan Pemuda Ansor mengakhiri rangkaian Kirab Satu Negeri di Yogyakarta, Jumat (26/10). Rombongan yang bergerak sejak 16 September lalu

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Gerakan Pemuda Ansor Mengakhiri Rangkaian Kirab Satu Negeri di Yogyakarta
ist
Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas memberi hormat kepada bendera Merah Putih dalam acara penutupan Kirab Satu Negeri, di halaman Ponpes Al Munawwir Krapyak, DIY, Jumat (26/10). 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Gerakan Pemuda Ansor mengakhiri rangkaian Kirab Satu Negeri di Yogyakarta, Jumat (26/10). Rombongan yang bergerak sejak 16 September lalu ini memungkasi perjalanan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta.

Pada prosesi penutupan, sebanyak 85 bendera Merah Putih dari lima zona tersebut dikirab anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di halaman ponpes tersebut. Bendera kemudian diserahkan kembali Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qaumas.

Turut menyaksikan penyerahan pataka Merah Putih KH R Nadjib Abdul Qodir, KH R Haedar Muhaimin, KH Dr Hilmi Muhammad, Habib Hilal Al Aidid, KH Dr Habib A Syakur, KH Yasin Nawawi, Sekjen PP GP Ansor, Abdul Rochman, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, para pengurus pusat, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor se Indonesia, dan beberapa cabang Ansor di DIY dan Jateng, serta para santri pondok.

Gus Yaqut, sapaan akrab ketua umum Ansor ini mengungkapkan kebanggannya dengan para Banser di seluruh Indonesia. Dia mengajak para anggota Banser untuk tunduk dan taat pada kiai serta ulama.

"Selama yang memerintahkan para kiai dan ulama kita tidak boleh surut selangkah pun," ungkapnya di depan ratusan anggota Banser yang memadati halaman Ponpes Al Munawwir, Krapyak.

Dikatakannya, Ansor dan Banser akan tetap tegak berdiri menjaga para kiai, negara dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Hari ini tunai sudah dalam membawa Merah Putih ke seluruh penjuru Nusantara mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas ke Pulau Rote hingga Nunukan," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Selama 40 hari perjalanan kirab tersebut, dia mengungkapkan, tidak mudah membawa panji-panji Merah Putih. Banyak tantangan, hambatan dan rintangan yang terjadi.

"Dan akhirnya saat ini kita bertemu di pondok pesantren yang melahirkan orang-orang besar yang memiliki sejarah berdiri tegaknya negeri ini," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Gus Yaqut juga menyatakan, bendera Merah Putih merupakan satu-satunya bendera yang boleh berdiri tegak di negeri Indonesia. Merah Putih, lanjutnya, telah memberikan bukti bisa menaungi perbedaan dan keberagaman.

"Karena perbedaan, keragaman dan kebhinekaaan adalah keniscayaan bagi Indonesia. Tidak boleh ada bendera selain Merah Putih yang berdiri tegak di negeri ini," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas