Satu Langkah untuk Palu di Electric Jakarta Marathon
Dompet Dhuafa hingga kini sudah 18.245 penerima manfaat dari pelayanan hingga program yang sudah berjalan pascagempa-tsunami di wilayah tersebut
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir sebulan Dompet Dhuafa terus bergerak untuk membantu dan mengevakuasi para korban gempa-tsunami Sulawasi Tengah.
Dalam keterangan pers yang diterima, Sabtu (27/10/2018), seluruh bantuan secara bertahap disalurkan ke beberapa titik pos pengungsian serta penerima manfaat yang sudah disurvei melalui tim aktivis kemanusiaan.
Baca: Suka-Duka Relawan BPJS Kesehatan di Palu
Dompet Dhuafa hingga kini sudah 18.245 penerima manfaat dari pelayanan hingga program yang sudah berjalan pascagempa-tsunami di wilayah tersebut.
Sampai saat ini sudah 2.113 jiwa meninggal dunia, 4.612 jiwa luka-luka, 223. 751 jiwa pengungsi dan 1.309 jiwa hilang.
Di sisi yang lain Dompet Dhuafa bergerak dengan memberikan layanan evakuasi di tujuh titik dengan 137 jenazah berhasil ditemukan, 55 titik pos layanan kesehatan serta klinik lapangan dengan jumlah penerima manfaat mencapai 2.189 pasien.
Mendirikan dapur umum di dua titik dan mendatangkan Dapur Keliling dari Jakarta sehingga dapat mencakup di sembilan titik, hingga kemarin (Jumat, 26/10) sudah 7.470 jiwa penerima manfaat.
Baca: Tas Hitam Jokowi saat Datang ke Rumah Gus Dur Sempat Jadi Sorotan, Yenny Wahid Akhirnya Buka Suara
Beberapa hari yang lalu siswa-siswi MAN 2 Palu sudah masuk untuk memulai aktivitas sekolah, Dompet Dhuafa turut membantu dalam mendampingi dengan program Psychological First Aid (PFA) dengan mendekatkan diri ke para siswa-siswi, sampai Jumat lalu (26/10) sudah 1.917 jiwa dalam dukungan psikososial.
Hingga kini masih banyak beberapa siswa-siswi sekolah yang mengalami beban psikis akibat bencana yang terjadi, kehilangan orang-orang yang dicintai sangat berat dirasakan oleh para siswa-siswi dalam melangkah ke hari depan yang harus mereka jalani.
Baca: Ini Alasan Direktur PT Persib Bandung Undur Diri dari Jabatan Komisaris PT Liga Indonesia Baru
Secara bertahap Palu sudah mulai bangkit, namun secara mata mereka masih menyimpan memori yang sangat kelam dan akan teringat lama dibenak mereka.
"Gempa dan tsunami membawa duka mendalam bagi saudara kita di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. Maka, kami sebagai bagian dari Electric Jakarta Marathon 2018, akan memberikan bantuan kesana, sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan kepada saudara sesama. Dengan Menggandeng Yayasan Dompet Dhuafa, akan menyalurkan bantuan berupa pakaian dan sepatu layak pakai dari Brooks, serta uang tunai dari sebagian biaya pendaftaran Virtual Run Electric Jakarta Marathon 2018. Semoga bantuan ini dapat meringankan dan bermanfaat bagi warga terdampak bencana," ucap Hero Tjokroardi, selaku Sr General Manager Merchandising MAP Active, Distributor Brooks Indonesia.
Langkah tersebut tentu disambut baik oleh Dompet Dhuafa yang sejak hari kedua pasca gempa dan tsunami melanda Palu, Donggala, serta Sigi, sudah berjibaku di lokasi sebagai upaya respon cepat kebencanaan.
Kepercayaan publik yang memilih Dompet Dhuafa untuk menyalurkan donasi dari Electric Jakarta Marathon 2018, sebagai apresiasi luar biasa bagi lembaga yang tahun ini menginjak usia 25 tahun.
Baca: Warga Kediri Kirim Sumbangan Korban Gempa Palu dan Donggala Rp 1 Miliar
"Alhamdulillah, ini adalah sinergi tahun keempat Dompet Dhuafa dengan Jakarta Marathon. Terlebih di tahun ini kami dipercaya untuk menyalurkan donasi yang terhimpun di Electric Jakarta Marathon 2018, kepada saudara kita di Sulawesi Tengah. Semoga bantuan terus mengalir dan melengkapi program-program kita untuk memuliakan masyarakat terdampak di sana," jelas Refia Ardhiana, selaku Manager Event Creative Dompet Dhuafa Filantropi.
“Dompet Dhuafa pada Electric Jakarta Marathon kali ini, membawa semangat melangkah untuk Move On dari bencana yang melanda, donasi berupa sepatu akan kami salurkan ke rekan-rekan terutama para anak-anak sekolah yang tertimpa musibah gempa-tsunami di Sulawesi Tengah, tidak hanya sepatu, Dompet Dhuafa juga menggalang donasi berupa dana yang nantinya akan diteruskan untuk berbagai program recovery atau pemulihan pasca bencana” tutup Refia Ardhiana.