Kepala Desa Sono Diadukan Bendara Desa ke Polisi, Gara-Gara Lakukan Ini
Dana tersebut tersebut selanjutnya oleh kepala desa, dicairkan ke rekening istri, anak dan rekening pribadinya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Pos-kupang.com, Dion Kota
TRIBUNNNEWS.COM, SOE - Kepala Desa Sono, Kecamatan Amanutun Utara, Elkana Boti diadukan ke Polres TTS atas dugaan pemalsuan tanda oleh Bendara Desa Sono, Otniel Tampani.
Mirisnya, dana desa tahap II sebesar Rp 127 juta, dicairkan sang Kades dan ditransfer ke rekening istri dan anaknya, Yudith Banfatin dan Yaden Botti.
Hal ini membuat geram Bendahara Desa yang akhirnya mengambil sikap tegas dengan melaporkan pimpinannya ke Polres TTS.
Ditemui pos kupang, Selasa ( 30/10/2018) di Polres TTS, Otniel mengatakan, dirinya sangat kecewa dengan tindakan kepala desa yang dengan sengaja memalsukan tandatangannya untuk mencairkan dana desa tahap II.
Dana tersebut tersebut selanjutnya oleh kepala desa, dicairkan ke rekening istri, anak dan rekening pribadinya.
"Pak, ini uang seratus juta lebih pak desa cairkan habis dia transfer ke rekening pribadi, istri dan anaknya. Kalau uang pak desa sudah makan semua, nanti mau bayar item pekerjaan dana desa pakai apa," tanya Otniel dengan nada tinggi.
Kepala Desa Sono, Elkana Botti yang dikonfirmasi pos kupang terkait tudingan bendahara desa sono tak menampik jika dirinya telah melakukan tranfer dana desa tahap II ke rekening pribadi, istri dan anaknya.
Namun dirinya membantah keras jika telah memalsukan tandatangan bendahara desa, Otniel Tampani untuk mencairkan dana desa tahap II tersebut.
Ia menyebut, jika pencairan dana desa tahap II memang ditandatangani bendahara sendiri.
Baca: Ketua Apeksi Harap Besaran Dana Kelurahan Setara dengan Dana Desa
Sedangkan transfer dana desa ke rekening istri dana anaknya, Elkana berkilah jika hal itu untuk pembayaran pekerjaan talud, drainase dan deker program dana desa yang dikerjakan istri dan anaknya.
"Benar kalau saya transfer uang dana desa ke rekening istri dan anak saya, tetapi itu untuk pembayaran pekerjaan talud, drainase dan deker. Kebetulan, istri dan anak saya yang kerja paket itu," kilahnya.
Namun anehnya, nilai transfer yang ditransfer ke rekening pribadi kepala desa sono mencapai Rp 52 juta lebih.
Elkana beralibi, uang tersebut untuk membayar harus honornya sebagai kepala desa triwulan ke II.